Logo BBC

Greta Thunberg Remaja 16 tahun Jadi Calon Penerima Nobel Perdamaian

Suasana Stockholm City Hall saat Nobel Prize Dinner
Suasana Stockholm City Hall saat Nobel Prize Dinner
Sumber :
  • Guardian.co.uk

Remaja Swedia - yang di laman profil Twitter-nya mendeskripsikan dirinya sebagai "seorang aktivis iklim berusia 16 tahun dengan Asperger [sindrom]" - pertama kali melakukan pemogokan sekolah untuk perubahan iklim di depan parlemen Swedia pada Agustus tahun lalu.

Sejak itu, dia telah kehilangan banyak pelajaran pada hari Jumat demi menggelar aksi protes regulernya.

Dia terus mendapatkan perhatian internasional setelah berbicara di Pembicaraan Iklim PBB di Polandia pada bulan Desember dan di Forum Ekonomi Dunia di Davos pada bulan Januari.

" Tentang perubahan iklim, kita harus mengakui bahwa kita telah gagal ," katanya kepada para pemimpin ekonomi global di Davos.

Aksinya ini menginspirasi pelajar di seluruh dunia. Setiap hari Jumat, ribuan anak sekolah melakukan aksi melawan perubahan iklim di lebih dari 100 negara di dunia.

Aksi mogok sekolah ini kemudian diberi nama gerakan Fridays For The Future dan dikenal dengan tagar #FridaysForFuture di media sosial.

Sejauh ini, pemogokan reguler terjadi di seluruh dunia, termasuk di negara-negara seperti Jerman, Belgia, Inggris, Prancis, Australia dan Jepang.