Logo BBC

Menteri Susi Kembali Tenggelamkan Kapal: Ini Menakutkan Bangsa Lain

Saat ini, kebijakan KKP untuk mengenggelamkan kapal asing, kata Lidya, cenderung membuat negara tetangga merasa tidak nyaman. - Kementerian Kelautan dan Perikanan
Saat ini, kebijakan KKP untuk mengenggelamkan kapal asing, kata Lidya, cenderung membuat negara tetangga merasa tidak nyaman. - Kementerian Kelautan dan Perikanan
Sumber :
  • bbc

Sebelumnya, dua kapal pengawas milik pemerintah Vietnam dilaporkan menabrak lambung kapal TNI AL di Laut Natuna Utara (29/04).

Menurut keterangan TNI AL, kapal Indonesia ditabrak saat mencoba menghalau kapal ikan berbedera Vietnam yang diduga tengah mengambil ikan di perairan itu.

"Kenapa mereka tidak jera? Ya namanya juga butuh. Sumber daya mereka sudah tidak ada. Mereka putus asa, jadi mereka datang ke perairan kita," ujar Susi.

Susi menyayangkan pelanggaran yang terus-terusan dilakukan kapal perikanan asing, terutama Vietnam, meski kata Susi negara itu baru lepas dari kartu kuning dari Uni Eropa karena masalah pencurian ikan.

"Mereka seharusnya tidak lepas dari kartu kuning karena masih seringkali melakukan Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing di wilayah orang lain," ujar Susi.

Efektifkah kebijakan penenggelaman kapal?

Direktur National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi mengkritik kebijakan penenggelaman kapal yang dinilainya tidak efektif karena pihak yang dituding melakukan pencurian ikan masih sering lewat di perairan Indonesia.

"Kalau saya lihat tidak efektif. Efektif itu bukan hanya soal tidak ada pencurian lagi, tapi berkembang nggak industri perikanan kita? Kan nggak," kata Siswanto.

Siswanto menyoroti data volume ekspor ikan yang rendah, meski menteri KKP membanggakan kenaikan nilai ekspor dan mengklaim kenaikan stok ikan setelah kebijakan menenggelamkan kapal.

Menurut data KKP, sepanjang tahun 2012 hingga 2017, volume ekspor turun 2,53 persen per tahun, sementara volume impor naik 2,30 persen per tahun.