- Twitter @PHWeatherUpdate
VIVA –Beberapa jam sebelum Topan Hagibis melanda wilayah daratan Jepang, cuaca di Negeri Sakura dilaporkan mengalami perubahan.
Dilansir dari laman Standard.co.uk, Sabtu, 12 Oktober 2019, langit di Jepang telah berubah warna menjadi pink alias merah muda sejak beberapa jam yang lalu.
Sebelumnya, ancaman topan super itu juga sudah terasa. Met Office melaporkan hujan disertai angin besar sudah mulai turun.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Topan Super Hagibis kini tengah mendekati wilayah Jepang dan Ibu Kota Tokyo terancam dilanda badai terburuk dalam 60 tahun.
Topan ini disebut-sebut bisa menjadi badai terburuk yang bakal melanda Tokyo sejak tahun 1958. Badan Meteorologi Jepang mengatakan bahwa masyarakat harus bersiap menghadapi gelombang air laut yang tinggi dan badai.
Topan Hagibis sendiri diprediksi bakal sampai di wilayah daratan Jepang pada hari ini pukul 3 sore waktu setempat.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang, Shinzu Abe telah memerintahkan menteri kabinetnya untuk melakukan yang terbaik untuk keselamatan rakyat.
Publik dunia juga menahan napas mereka dan ramai-ramai berdoa untuk masyarakat Jepang. Di dunia maya, khususnya Twitter, sudah muncul tagar dukungan bagi Jepang yaitu #SaveJapan dan #PrayForJapan untuk menghadapi Topan Hagibis.
Sastra: Media Propaganda Penjajah
Masa pendudukan Jepang, karya sastra menjadi media propaganda yang digunakan untuk mendoktrinasi bangsa.
