Warga Menuding Pemerintah China Bohong Soal Jumlah Korban di Wuhan

Para tenaga medis di Wuhan, China, yang siap menolong pasien virus corona.
Sumber :
  • Twitter/@badiucao

VIVA – Seorang wanita yang diyakini sebagai tenaga medis di pusat wabah virus corona Wuhan mengklaim bahwa jumlah orang yang terinfeksi jauh lebih banyak dibanding yang diumumkan oleh pemerintah China, yaitu 100 ribu orang. 

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Sejak virus tersebut merebak di kota Wuhan, China, 41 orang telah meninggal dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi di China hampir mencapai 1300 orang. 

Dilansir dari Daily Star, Minggu 26 Januari 2020, virus corona dikabarkan telah terdeteksi di Australia, Nepal, Malaysia, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Prancis, dan Amerika Serikat. Dalam upaya untuk memerangi penyebaran virus ini, kota Wuhan dan 12 wilayah lain telah dikarantina sepenuhnya. 

Neta Mulai Rakit Mobil Listrik di Indonesia

Namun, sebuah pesan suara yang dibagikan di grup Whatsapp, menyatakan jumlah orang yang terinfeksi ratusan kali lebih banyak dibanding angka resmi yang telah diumumkan oleh pemerintah China. 

Dalam pesan audio tersebut yang pertama kali dibagikan oleh Chinese news outlet Global Himalaya, rekaman itu disebut-sebut berasal dari salah satu staf medis di Wuhan. Dalam rekaman audio tersebut, wanita itu berkata:

Kakek 87 Tahun Ini Bikin Heboh Usai Jadi Model Catwalk di China Fashion Week

"Saya telah bekerja sepanjang hari. Sekarang saya tidak bertugas. Saya berangkat sekitar jam 4 sore, saya sudah menangis. Infeksinya jauh lebih mengerikan dibanding yang dilaporkan di TV. Ada begitu banyak kasus. Dokter memperkirakan sekitar 100 ribu orang terinfeksi," ujar wanita tersebut. 

Dia juga menjelaskan bahwa ada lebih dari 10 dokter yang merawat dan mengatakan bahwa ada lebih dari 100 orang yang terinfeksi dalam satu hari. Wanita yang tidak disebutkan namanya itu memperkirakan, banyak dari pasien yang terinfeksi gagal diselamatkan. 

"Pemerintah tidak mendukung kami dengan pasokan medis. Para pasien memohon, tetapi kami tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka sekarat tepat di depan mata kita. Tolong lakukan segala upaya untuk melindungi dirimu di rumah. Jangan pernah memercayai pemerintah. Kita sendirian sekarang," lanjut wanita dalam rekaman itu. 

Dalam beberapa terakhir, video-video menyeramkan mengenai orang-orang yang terjangkit virus ini di Wuhan telah tersebar. Video tersebut memperlihatkan lantai rumah sakit yang dipenuhi mayat dan orang-orang berjatuhan di jalanan. 

Bahkan kini ada kekhawatiran, virus corona akan berevolusi, dengan melihat orang-orang yang mengeluarkan batuk darah. Namun sayangnya hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah China soal kasus ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya