Imbas Corona, 1 Juta Anak Muda Inggris Terancam Jadi Pengangguran 

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Pandemi virus corona atau COVID-19 yang melanda dunia, menimbulkan krisis ekonomi. Anak-anak muda yang telah lulus dari perguruan tinggi, bahkan terancam jadi pengangguran

5 Potret Dua Lipa Pancarkan Kekuatan Bintang dalam Lacy Ensemble di Time 100 Gala

Hal ini, ternyata juga dialami oleh Inggris. Pandemi corona, menimbulkan krisis lowongan pekerjaan. Diprediksi, Coronavirus akan memicu krisis pengangguran kaum muda yang bisa mencapai satu juta.

Dikutip dari laman The Sun, Rabu, 6 Mei 2020, ada tambahan 600.000 anak berusia 18-24 tahun yang diprediksi bakal jadi pengangguran karena dampak dari wabah virus corona menurut laporan baru Resolution Foundation menemukan.

Mobil Sport Listrik Ini Akhirnya Bisa Dipesan, Harga Rp1,1 Miliar

Sebuah lembaga Think Thank juga mengungkap, karena tambahan 600 ribu anak ini, Coronavirus akan meninggalkan satu juta pemuda Inggris menganggur. Sebelumnya 400.000 orang dalam kelompok usia muda sudah resmi keluar dari pekerjaannya sebelum krisis wabah virus corona melanda. 600 ribu anak muda ini, nantiya bakal jadi gelombang baru, anak muda yang kesulitan mendapatkan pekerjaan. 

Lembaga Think Thank memperingatkan, pengangguran kaum muda di Inggris belum mencapai tujuh angka sejak resesi awal 1990-an. Dan PHK saat masih muda atau gagal menemukan pekerjaan pertama setelah meninggalkan sekolah atau universitas, juga diprediksi bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang. Bukan hanya berpengaruh pada mental tapi juga pada gaji dan prospek pekerjaan mereka.

Ganas, Indonesia Hajar Inggris 5-0 di Thomas Cup

Mereka menyerukan kepada Pemerintah untuk mengambil tindakan segera untuk membantu efek pandemi virus corona ini tidak meluas. 

Satu ide adalah untuk mendanai lulusan musim panas ini untuk tetap dalam pendidikan enam bulan lagi hingga Januari 2021.

Kathleen Henehan dari Resolution Foundation mengatakan, “800.000 anak muda yang ditetapkan untuk meninggalkan pendidikan tahun ini di tengah krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya menghadapi risiko pengangguran yang sangat besar, dan kerusakan jangka panjang pada karier mereka."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya