Penembak Paus Ingin Menjadi Tokoh Novel

VIVAnews - Pelaku penembakan mendiang Paus Yohanes Paulus II, Mehmet Ali Agca, berjanji akan membeberkan alasannya menembak pemimpin Gereja Katolik Roma itu. Namun, semua pernyataan Agca tidak akan diberikan cuma-cuma.

Dia meminta imbalan sejumlah uang terhadap pihak yang memberitakan pernyataannya ke publik. Warga Turki yang kemarin baru saja dibebaskan dari penjara itu pernah mengirim surat kepada sebuah media cetak Inggris.

Dalam surat tersebut dia mengklaim, pihak-pihak yang tertarik untuk menggarap proyek film dan dokumenter mengenai dirinya sangat banyak, mulai dari Jepang hingga Kanada. Setelah itu, dia menyebutkan harga yang diinginkan untuk masing-masing jenis pemberitaan mendalam menyangkut dirinya.

Untuk sebuah wawancara televisi, dia meminta US$2 juta. Bila kisahnya dituangkan ke dalam buku, dia meminta US$5 juta untuk dua buku yang salah satunya haruslah sebuah autobiografi.

Seperti dikutip dari laman harian The Independent, Selasa 19 Januari 2010, pria yang mendekam di penjara selama hampir 30 tahun karena menembak Paus dan membunuh seorang jurnalis Turki ini tampaknya juga menulis surat pada penulis buku laris asal Amerika, Dan Brown.

Dia meminta Brown - yang terkenal dengan novel "The Da Vinci Code" menulis buku tentang dirinya, yang harus diberi judul "The Vatican Code", dan sebuah film yang berjudul sama.

Harian Turki, Hurriyet Daily News, memberitakan bahwa keluarga Agca berharap bisa mendapatkan sedikitnya US$50 juta atas hak cipta serial televisi, wawancara, dokumenter, dan buku-buku mengenai Agca.

Saat ditanya mengenai detailnya, pengacara Agca, Yilmaz Abosoglu, sedikit mengelak. "Kami belum mencapai kesepakatan dengan stasiun televisi atau penerbit manapun. Kami akan menunggu dan melihat apa yang terjadi," kata Abosoglu.

Pertanyaan besar bagi Agca, yang kini berusia 52 tahun, adalah alasan mengapa dia ingin membunuh Paus, yang nyawanya tetap selamat dari penembakan. Dia pun memimpin Gereja Katolik Roma hingga akhir hayatnya pada 2 April 2005 karena sakit.

Terpopuler: Takut Alquran Mantan Artis Cilik Putuskan Mualaf hingga 5 Tips Pilih Sandal yang Nyaman

Paus Yohanes Paulus II dalam insiden penembakan atas dirinya

Foto: Paus Yohanes Paulus II setelah ditembak oleh Mehmet Ali Agca. (AP Photo)

Lepas Keberangkatan Kloter 1 Jemaah Haji ke Tanah Suci, Menag Puji Layanan Fast Track

Pada 13 Mei 1981 Paus Yohanes Paulus II, yang dinamis dan sangat anti-komunis, tengah menyambut para peziarah di alun-alun Basilika Santo Petrus. Tiba-tiba, Agca, yang hanya berjarak beberapa meter dari Paus, memuntahkan peluru dari sepucuk pistol sehingga dua kali mengenai perut korban.

Rohaniwan asal Polandia itu langsung terkulai dari kursinya dan darah membasahi jubahnya yang berwarna krem. Agca segera ditangkap saat hendak melarikan diri.

Palestina Mengecam Veto AS yang Menghalangi Upaya Keanggotaan Penuh PBB

9 Negara Ini Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Salah Satunya Tetangga RI

Majelis Umum PBB memberikan mayoritas suaranya untuk mendukung resolusi yang menyerukan Palestina untuk menjadi anggota PBB. Ada 9 negara yang menolak resolusi tersebut

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2024