Jelang Demonstrasi Besar Hong Kong, Aktivis Joshua Wong Ditangkap

Demonstrasi tolak RUU Ekstradisi di Hong Kong (BBC)
Sumber :

VIVA – Aktivis pro demokrasi Hong Kong, Joshua Wong, ditangkap oleh polisi menjelang aksi demonstrasi Hong Kong besar-besaran, yang rencananya akan digelar akhir pekan ini.

Hong Kong Catat Rekor Suhu Terpanas dalam 140 Tahun Terakhir

Menurut partai Demosisto, Wong didorong ke dalam sebuah mini van, saat sedang dalam perjalanan menuju stasiun MTR South Horizons.

"Sekretaris Jenderal kami, Joshua Wong baru saja ditangkap pagi ini, sekitar jam 7.30, ketika berjalan ke stasiun MTR South Horizons. Dia secara paksa didorong ke dalam mobil pribadi di jalan," tulis Demosisto lewat akun Twitter.

Uber Cup 2024: Indonesia Gilas Hong Kong 5-0 di Laga Perdana

Partai Demosisto mengatakan Wong, dibawa ke markas polisi di Wan Chai. Saat ini, pengacara sedang menangani kasus tersebut.

Selain Wong, anggota partai bernama Agnes Chow juga ditangkap, meski tidak jelas tuduhan apa yang dihadapi.

Buka Keunggulan Indonesia Atas Hong Kong, Begini Kata Gregoria Mariska

Wong, yang juga menjadi pendorong dalam demokrasi Hong Kong, selama unjuk rasa Umbrella Movement pada 2014 lalu yang melumpuhkan kota selama 79 hari, sebelumnya dibebaskan dari penjara pada Juni lalu, setelah menjalani hukuman selama lima minggu karena penghinaan terhadap pengadilan.

Bersama dengan Nathan Law dan Alex Chow, pemuda berusia 22 tahun itu mendirikan partai politik Demosisto, yang mengampanyekan, agar Hong Kong memiliki lebih banyak hak untuk menentukan nasib sendiri.

Dia dan Partai Demosisto. juga memiliki tujuan konsisten: Warga Kong harus menentukan nasib kota mereka sendiri, bukan para pejabat Partai Komunis di Beijing.

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat 30 Agustus 2019, hampir 900 orang telah ditangkap sejak demonstrasi meningkat pada pertengahan Juni, dengan seringnya bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi, yang terkadang menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan para aktivis.

Sebelumnya, China mengirimkan pasukan militer baru ke markas (garnisun) Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Hong Kong. Hal itu dilakukan beberapa hari, sebelum para pengunjuk rasa berencana menggelar demonstrasi lebih besar di pusat kota.

Media Pemerintah China menyebut, pergerakan pasukan pada Kamis dini hari, sebagai kegiatan rutin, meskipun para diplomat Asia dan Barat telah memperkirakan gerakan militer PLA ke Hong Kong.

Dalam pernyataan PLA di Garnisun Hong Kong, kehadiran militer China, disebut akan membuat kontribusi baru yang lebih besar untuk menjaga kemakmuran dan stabilitas Hong Kong. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya