Logo ABC

Cerita Warga Indonesia Menjalani Lockdown Lebih Ketat di Melbourne

Kebanyakan warga Indonesia di Melbourne merasa tidak terlalu berdampak pada aturan pembatasan tahap keempat yang lebih ketat, karena sudah banyak diam di rumah sejak Maret lalu.
Kebanyakan warga Indonesia di Melbourne merasa tidak terlalu berdampak pada aturan pembatasan tahap keempat yang lebih ketat, karena sudah banyak diam di rumah sejak Maret lalu.
Sumber :
  • abc

Yovita Melia di pusat kota Melbourne mengatakan pembatasan maksimal lima kilometer untuk beraktivitas sebagai "konsep paling masuk akal" untuk menekan penularan COVID-19.

"Menurut saya ini tidak jadi masalah. Malah lebih bagus lagi, karena orang tidak bisa bepergian melebihi batas yang telah ditentukan sehingga lebih aman," ujar Brainly Daniel Sondakh, mahasiswa Indonesia yang tinggal di Noble Park.

Tapi mahasiswa Indonesia lainnya, Susan Purba di Noble Park mengatakan pembatasan jarak ini membuat praktiknya menjadi tertunda.

"Saya setuju dengan aturan ini karena artinya saya tidak harus berinteraksi dengan orang, namun, kesal juga dengan pemerintah tentang kenapa peraturan ini dikeluarkan ketika masa kritis, jadi kami yang tidak bisa sekolah online terganggu."

Bagi pekerja seperti Laurensius Aryoko di Ivanhoe peraturan ini menjadi sebuah tantangan agar bisa tetap menjalankan aktivitas perusahaan tempat ia bekerja tanpa harus melanggarnya.

Jika anda di Melbourne, bisa cek seberapa jauh anda bisa beraktivitas di luar dengan memasukkan alamat anda di kotak berikut:

External Link: 5km radius interactive

Belanja hanya boleh seorang dari setiap keluarga

Katarina Sulia dari Balwyn mengatakan aturan hanya boleh satu orang dari setiap rumah tangga sebagai sesuatu yang berbeda, meski "tidak signifikan".

"Biasanya juga belanja sendiri, kecuali mau beli dalam jumlah besar, tentu perlu bantuan," ujar Katarina.

Kartika SIA pemilik katering di Blackburn mengatakan aturan ini "mengejutkan" dan berdampak bagi pebisnis yang memiliki toko.