Penderitaan Pengusaha Sukses Dengar Adegan Penculikan Adik Via Telepon
- bbc
"Saya tak bisa bernapas, saya tak bisa bernapas." Itu adalah kalimat terakhir yang didengar Sitanan Satsaksit dari adik laki-lakinya.
Dia sedang berbicara dengannya melalui sambungan telepon pada sore hari, 4 Juni silam, ketika adik laki-lakinya itu memintanya untuk tidak menutup telepon.
Sitanan kemudian mendengar suara dentuman keras.
"Awalnya saya pikir dia mengalami kecelakaan mobil," tuturnya kepada BBC.
- Komedian kritis Thailand yang diculik di tengah hari bolong di Kamboja
- Dua mayat korban mutilasi di Thailand merupakan pengkritik militer Thailand
- Mengapa Pemilu Thailand diwarnai `keganjilan`? Media dan peretas pun dituding
Namun, dia kemudian mendengar suara teriakan saudara laki-lakinya itu seiring dengan suara teriakan seorang pria dalam bahasa Khmer, bahasa yang tak ia mengerti.
Kakaknya, Wanchalearm, yang juga dikenal sebagai Tar, tengah membeli makanan cepat saji di sebuah warung di seberang rumahnya di ibu kota Kamboja, Phnom Penh.
Dia melarikan diri ke Kamboja setelah pihak berwenang Thailand berupaya menangkapnya. Mereka keberatan dengan kecaman satiris terhadap junta militer yang berkuasa dalam kudeta 2014.
Tapi Wanchalearm tidak ditabrak mobil - dia diculik.
Menghilang
Para saksi mata di lokasi kejadian mengatakan mereka melihat sekelompok pria bersenjata memaksa Wanhalearm masuk ke dalam sebuah mobil van.