Rusia Buat Lagi Vaksin COVID-19, Kali Ini Bisa Kebal Corona 2 Tahun

Ilustrasi vaksin virus corona
Sumber :

VIVA – Vaksin COVID-19 buatan Rusia yang dijuluki Sputnik V telah terdaftar di Rusia awal bulan ini. Menurut para ilmuwan, vaksin dua komponen tersebut memberikan kekebalan terhadap virus corona setidaknya selama dua tahun.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Baca Juga: Ma'ruf Amin Minta Percepat Sertifikasi Halal Vaksin COVID-19

Dalam sebuah wawancara, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa vaksin kedua untuk melawan virus corona baru akan siap pada September mendatang.

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

"Akan ada vaksin lain yang siap pada bulan September. Obat tersebut akan dikembangkan oleh Institut Vektor yang terkenal di Novosibirsk," ujar Putin, seperti dikutip Sputniknews, Kamis 27 Agustus 2020.

Dia mencatat bahwa vaksin pertama Sputnik V dan yang kedua kemungkinan besar akan bersaing. Dia juga mengungkapkan harapan vaksin baru itu akan seefektif yang sebelumnya.

Wamenhan Rusia Ditangkap Atas Dugaan Korupsi

"Kami telah melakukan semua yang diperlukan untuk mendaftarkan vaksin dengan syarat. Dan kondisi ini adalah studi lebih lanjut tentang obat ini selama distribusi massal. Jadi kami telah melakukannya secara ketat sesuai dengan hukum Rusia," ujar presiden berusia 67 tahun itu.

Seperti diketahui pekan lalu Gamaleya Institute dan Russian Direct Investment Fund (RDIF) yang telah menyumbangkan US$54 juta untuk penelitian virus corona, telah merilis informasi tentang metodologi vaksin terdaftar pertama yang dijuluki Sputnik V. Mereka mengungkap hasil uji klinis, teknologi platform dan keamanan metode yang telah terbukti.

Menteri Kesehatan RI  Budi Gunadi Sadikin

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Penyakit arbovirosis atau infeksi yang disebabkan oleh sekelompok virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan serangga, terus mengancam secara global. Termasuk DBD.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024