Logo BBC

Siapa Capres AS yang Diinginkan China, Iran, dan Rusia?

Pilpres AS BBC Indonesia
Pilpres AS BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Singkatnya, intelijen AS meyakini Rusia berusaha mempengaruhi pemilih agar mendukung Donald Trump, merujuk pada pertemuan antara timnya dan para pejabat Rusia, serangan siber terhadap tim kampanye Hillary Clinton dalam pilpres lalu dan Demokrat, serangan terhadap database pemilih, serta upaya-upaya untuk membesar-besarkan materi bohong atau memihak di online.

Bulan lalu, panel Senat yang dikuasai kubu Republik memperkuat pandangan bahwa Rusia menginginkan Trump menang, dengan menyimpulkan kampanyenya menjadi sasaran empuk bagi pengaruh asing tetapi tidak sampai menuduh adanya konspirasi kejahatan.

Putin dan Trump, dalam gambar tahun 2017 di Vietnam
Reuters
Intelijen AS mengatakan Rusia tidak pernah berhenti berusaha mencampuri politik Amerika Serikat.

Dalam Pilpres AS 2020, rival Trump adalah Joe Biden. Dalam ulasannya, yang ditujukan bagi publik Amerika, Kepala Pusat Keamanan dan Kontraintelijen Nasional (NCSC) William Evanina mengatakan Rusia "menggunakan berbagai langkah untuk secara khusus merendahkan mantan Wakil Presiden Biden".

Dalam pandangan Direktur FBI, Christopher Wray, Rusia tidak pernah berhenti campur tangan. Dia menyebut upaya dalam pemilihan kongres tahun 2018 sebagai "gladi bersih untuk pertunjukan besar pada tahun 2020".

Rusia secara konsisten membantah melakukan campur tangan dalam pemilu di negara-negara lain. Awal tahun ini, seorang juru bicara Kremlin menyebut tuduhan campur tangan "pengumuman paranoia" yang "tidak benar sama sekali".

Terlepas dari pertanyaan apakah Rusia menginginkan Presiden Trump tetap menjabat periode kedua atau tidak, pandangan lain yang sering diutarakan para analis adalah Rusia punya tujuan lebih luas, yaitu untuk menggoyahkan saingan-saingan Trump dengan cara menyebarkan kebingungan.

Sebagai contoh, tahun ini dokumen Uni Eropa menyebutkan ada kampanye Rusia untuk menyebarkan berita bohong tentang virus corona untuk mempersulit organisasi negara-negara Eropa tersebut mengomunikasikan responsnya. Rusia menyebut tuduhan itu tak berdasar.

Apa yang dikatakan kedua capres? Joe Biden baru-baru ini mengatakan akan ada "harga yang dibayar" jika Rusia terus melakukan campur tangan. Dia menyebut Rusia sebagai "lawan" dari Amerika Serikat.