Cerita Pasangan yang Cerai Akibat Stres karena Pandemi COVID-19
- bbc
Di seluruh dunia - dari Amerika Selatan hingga Afrika Barat - pasangan yang sebelumnya bahagia banyak yang berpisah, kemudian bercerai.
Stres akibat pandemi disebut jadi alasan, sementara yang lain menyebut pandemi telah membuat pasangan harus menghadapi masalah yang memang sudah ada dalam hubungan mereka.
"Saat lockdown, saya mengetahui bahwa suami saya punya pacar," kata Reni, berbisik dari ujung telepon rumahnya di Nigeria.
Dalam percakapan itu terdengar suara keluarganya yang tengah mengobrol dengan keras di ruangan sebelah juga piring-piring yang berdenting saat mereka menyiapkan makan malam.
"Saya menanyakannya soal itu ke suami saya," katanya.
"Yang dia katakan hanyalah: `Bagaimana kamu bisa melihat ponsel saya?` Itu merupakan pukulan besar. Saya pikir dia ingin bercerai. Dia tidak tahu saya sedang berbicara dengan Anda saat ini, itulah mengapa saya tidak bisa menunjukkan wajah asli saya."
Saat terkurung bersama pasangan di rumah selama lockdown, banyak dari kita yang merasakan tekanan pada hubungan.
Urusan pengasuhan anak, pekerjaan rumah tangga dan karier, juga kekhawatiran soal kesehatan, keuangan, keadaan dunia, dan krisis Covid-19 global telah membuat banyak dari kita menavigasi krisis domestik di balik pintu tertutup.
Bagi beberapa orang, seperti Reni, lockdown juga berarti menemukan rahasia dan mereka harus berurusan dengan dampaknya.
Pandemi tidak menyisakan apa pun
Jumlah pasangan yang mengikuti konseling hubungan meningkat selama lockdown.