Logo DW

Oposisi Rusia Sebut Putin sebagai ‘Vladimir, Peracun Celana Dalam'

Moscow City Court/dpa/picture-alliance
Moscow City Court/dpa/picture-alliance
Sumber :
  • dw

Pada tahun 2014, Alexei Navalny dan saudaranya dijatuhi hukuman atas kasus penipuan dan pencucian uang terkait hubungan mereka dengan perusahaan Prancis yang merupakan anak perusahaan Rusia. Navalny mengecam hukuman itu karena dinilai bermotif politik. Pada 2017, Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa mengatakan bahwa persidangan tidak adil dan menggambarkan putusan itu sewenang-wenang dan tidak masuk akal.

Pengacara Navalny berpendapat bahwa dia tidak dapat berkoordinasi langsung ke otoritas Rusia seperti yang ditentukan, karena sedang dalam masa pemulihan di Jerman. Navalny juga mengatakan haknya atas proses hukum telah dilanggar secara berat dan bahwa penangkapannya adalah ‘‘parodi keadilan‘‘.

Dia sudah menjalani hukuman 30 hari sehubungan dengan kasus yang sama.

Juru bicara pemerintah Dmitry Peskov mengatakan dia berharap "omong kosong" itu tidak akan memengaruhi hubungan Rusia dengan Uni Eropa, yang mengkritik tajam perlakuan Moskow terhadap Navalny. Dia mengatakan Rusia tidak ingin ‘‘diceramahi‘‘ oleh kepala urusan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell ketika dia mengunjungi Moskow pekan ini.

Protes massal menyerukan pembebasan Navalny

Sebelumnya, lebih dari 5.750 orang telah ditangkap selama dua pekan terakhir. Puluhan ribu orang berunjuk rasa memprotes penahanan terhadap Navalny. Kebanyakan dari mereka dibebaskan, tetapi diberikan denda dan hukuman penjara singkat.

Polisi sejak itu menargetkan rekan dan para pendukung Navalny. Saudara laki-laki Navalny dan beberapa lainnya ditetapkan harus menjalani tahanan rumah karena dianggap melanggar aturan pembatasan terkait pencegahan penyebaran virus corona.