Italia Laporkan 4 Kematian Pembekuan Darah Usai Vaksin AstraZeneca

Ilustrasi pembekuan darah.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Empat orang di Italia meninggal akibat pembekuan darah langka usai menerima vaksin COVID-19 AstraZeneca, demikian laporan lembaga farmasi nasional AIFA pada Kamis 15 April 2021.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Laporan AIFA menyebutkan bahwa berbagai efek samping terlihat setelah 0,5 persen dari 9,07 juta dosis yang diberikan selama periode 27 Desember-26 Maret, dilaporkan telah memicu reaksi yang tak diinginkan. Italia sejauh ini menggunakan tiga vaksin Pfizer, AstraZeneca dan Moderna.

Efek samping parah tercatat 0,04 persen kasus. Efek samping ringan dilaporkan usai penggunaan ketiga vaksin tersebut, kata AIFA. Lembaga itu menyebutkan mayoritas gejalanya seperti flu, nyeri di belas suntikan dan kelelahan.

Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba, Jenis dan Bahaya Napza Bikin Melongo!

Seperti banyak negara Eropa lainnya, Italia menghentikan sesaat vaksinasi AstraZeneca bulan lalu ketika kekhawatiran efek samping pembekuan darah muncul. Sejak itu vaksinasi pun dilanjutkan bagi mereka yang berusia di atas 60 tahun setelah regulator Uni Eropa mengatakan bahwa manfaat vaksin lebih besar ketimbang risikonya.

Menurut AIFA, terdapat 11 kasus di Italia orang mengalami satu dari dua jenis pembekuan darah usai divaksin AstraZeneca, yakni trombosis sinus vena selebri (CVST) dan trombosis yang melibatkan berbagai pembuluh darah. Empat dari 11 Orang meninggal, katanya.

6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Menikmati Secangkir Kopi

Produsen AstraZeneca mengaku sedang "berusaha untuk mencerna kasus individu dan kemungkinan mekanisme yang dapat menjelaskan peristiwa sangat langka ini." (Antara/Ant)

Menteri Kesehatan RI  Budi Gunadi Sadikin

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Penyakit arbovirosis atau infeksi yang disebabkan oleh sekelompok virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan serangga, terus mengancam secara global. Termasuk DBD.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024