- Pixabay
VIVA – Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan, catatan HAM China menjadi isu utama yang memisahkan negara itu dari Uni Eropa dan menjadikannya musuh sistemik bagi blok tersebut, pada Selasa 15 Juni 2021.
"Kami adalah pesaing ekonomi yang tangguh, tidak diragukan lagi, dan untuk itu kami membutuhkan instrumen," kata kepala eksekutif Uni Eropa saat konferensi pers usai menggelar pembicaraan dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
"Kami membutuhkan instrumen keamanan di pasar digital, misalnya untuk kotak peralatan 5G, namun juga investasi langsung dari asing, penyaringan investasi guna memastikan bahwa terdapat lahan permainan yang setara."
"Ketika mengenai sistem itu sendiri, hak asasi manusia dan harga diri manusia, itulah isu utama yang secara terang-terangan memisahkan kami," kata von der Leyen.
Sebelumnya, Para pemimpin NATO menyebut perilaku China menghadirkan tantangan sistematik bagi tatanan internasional.
“Ambisi dan perilaku tegas China menghadirkan tantangan sistemik bagi tatanan internasional berbasis aturan dan area yang relevan dengan keamanan aliansi,” kata para pemimpin NATO dalam sebuah komunike pada pertemuan puncak pertama Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dengan aliansi tersebut, Senin 14 Juni 2021.
Presiden AS Joe Biden telah mendesak sesama pemimpin NATO untuk menentang otoritarianisme China dan kekuatan militer yang meningkat, sebuah perubahan fokus untuk aliansi yang dibuat untuk mempertahankan Eropa dari Uni Soviet selama Perang Dingin. (Ant/Antara)
SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika
Perjalanan ini berhasil membuktikan, bahwa mobil listrik BinguoEV mampu menempuh perjalanan jauh dengan aman dan nyaman.
