China Balas Sindiran Joe Biden Soal KTT COP26

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin
Sumber :
  • ANTARA/China MFA

VIVA – China membalas kritikan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang menuduh Beijing tidak menunjukkan kepemimpinan karena Presiden China, Xi Jinping, tak hadir dalam KTT COP26 PBB di Glasgow.

Kenali Perbedaan Karakter 3 Mobil Listrik Wuling

Xi belum pernah pergi keluar China sejak awal pandemi COVID-19 dan tidak bergabung dengan para pemimpin dunia untuk COP26. China merupakan negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia.

"Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, balas menyentil Biden, Rabu 3 November 2021.

Amerika Pembohong Besar, Nilai Paket Senjata Buat Israel Ternyata Tembus Rp20 Triliun

“Yang kita butuhkan untuk menghadapi perubahan iklim adalah tindakan nyata daripada kata-kata kosong. Tindakan China dalam menanggapi perubahan iklim adalah nyata," katanya, seperti dilansir dari CNA.

Dia juga mencemooh Washington dengan menambahkan bahwa Amerika Serikat menarik diri dari Perjanjian Paris di bawah pendahulu Biden, Presiden Donald Trump, sehingga merusak tata kelola iklim global dan implementasi perjanjian tersebut. Biden telah meminta maaf atas keputusan Trump itu.

Gelar Pertemuan di Beijing, Xi Jinping dan Vladimir Putin Sepakati 5 Hal Ini

Biden pada hari Selasa 2 November 2021 telah meluncurkan kritik pedas terhadap pemimpin China dan Rusia karena tidak menghadiri KTT. "Faktanya bahwa China sedang mencoba mengelak ya bisa dipahami begitu jadinya. Sebagai salah satu pemimpin dunia yang kuat di sebuah dunia baru itu malah tak muncul," kata Biden menyindir.

COP26 telah dianggap penting untuk kelangsungan Perjanjian Paris 2015 di mana negara-negara berjanji untuk membatasi kenaikan suhu global hingga jauh di bawah 2 derajat Celcius, dan bekerja untuk mencapai batas 1,5 derajat Celcius yang lebih aman.

Pada KTT pada hari Selasa, hampir seratus negara bergabung dengan inisiatif AS dan Uni Eropa untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, dengan China absen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya