6 Negara Baru yang Berpotensi Muncul Tahun 2022, Ada Negara Tetangga
- Tangkapan Layar
VIVA – Ada beberapa negara baru yang berpotensi muncul di tahun 2022 mendatang. Sebab, beberapa wilayah di seluruh penjuru dunia saat ini tengah memperjuangkan kemerdekaannya untuk berpisah dengan negara induknya. Beberapa di antaranya adalah daerah yang pernah dijajah, tapi ada juga yang berasal dari wilayah otonom. Kelahiran negara baru merupakan sesuatu yang menarik dan bisa terjadi karena beberapa alasan yang mendorongnya.
Meskipun hal ini semakin jarang, tapi penggabungan atau perpecahan negara memang masih mungkin terjadi di dunia ini. Dalam setahun ke depan, terdapat berbagai kawasan yang mungkin saja akan mendapatkan kesempatan untuk mendirikan negara baru. Walaupun kebanyakan dari mereka belum resmi, tapi diprediksi akan segera muncul di tahun 2022 mendatang. Nah, berikut adalah ulasan selengkapnya mengenai negara baru tahun 2022 yang disadur dari berbagai sumber.
Lalu, Apa Saja Negara Baru yang Berpotensi Muncul Tahun 2022?
1. Bougainville
Bougainville Island
- Tangkapan Layar
Bougainville merupakan wilayah konflik yang berada di Papua Nugini. Sejak tahun 1988 sampai 1998 sudah terjadi perang sipil sampai mengakibatkan 20.000 orang tewas. Alhasil Papua Nugini melakukan perbaikan wilayah di daerah Bougainville dan membiarkan mereka untuk dapat mendirikan pemerintahannya sendiri walaupun dalam pengawasan yang ketat. Calon negara baru tetangga Indonesia adalah bagian dari Papua Nugini. Bahkan, masyarakat setempat sudah melakukan pemungutan suara kemerdekaan dengan hasil menunjukkan 98% tahun 2019 lalu.
Akan tetapi, karena pandemi Covid-19 kemudian melanda pada akhir tahun tersebut, membuat warga dari Bougainville menunda upaya untuk kemerdekaan. Sehingga sampai saat ini Bougainville masih menyatakan diri menjadi bagian dari wilayah Papua Nugini yang unik dan independen. Rencananya, negara ini akan melakukan referendum untuk dapat terbebas dan menjadi negara sendiri terlepas dari Papua Nugini.
2. Rojava
Rojava adalah sebuah wilayah otonom di Suriah, Timur Tengah yang telah berlangsung sejak lama berperang melawan ISIS dan negaranya sendiri. Masyarakat Rojava mempunyai gaya politik menurut ideologi anarki, feminis, sosialis libertarian yang mendukung desentralisasi, toleransi, keberlanjutan lingkungan, ekologi sosial, dan kesetaraan gender. Karena mempunyai keunikan, calon negara baru ini diprediksi akan menjadi pembahasan seiring dengan kemerdekaannya.
3. Libya Barat dan Timur
LIbya
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
Invasi Amerika Serikat ke Libya Afrika Utara ikut menyebarkan demokrasi. Akan tetapi, upaya tersebut gagal sehingga membuat perpecahan di wilayah Libya barat dan timur. Maka dari itu, analisis politik memperkirakan akan terjadi pemecahan Libya menjadi Libya Barat dan Timur. Berkat perpecahan yang terjadi, wilayah Libya diprediksi akan terjadi perebutan wilayah barat dan timur.
4. Bermuda
Keindahan di pulau segi tiga bermuda.
- http://tersangatunik.blogspot.com
Sebuah kecil di Samudera Atlantik mempunyai tim sepak bola, paspor, dan mata uangnya sendiri. Akan tetapi, pada dasarnya Bermuda adalah bagian dari Britania Raya. Pemerintah dan masyarkaat setempat masih memperjuangkan kemerdekaan di penghujung tahun 2021. Karena tingginya jumlah parawisata dan produk domestik bruto yang sukses diekspor setiap tahun, Bermuda dipandang sukses menjadi negara baru.
5. Chuuck
Chuuck adalah sebuah wilayah yang membentuk Federasi Mikronesia. Oseania tersebut adalah sebuah wilayah yang paling sukses daripada negara lainnya. Pendapatan Chuuck berasal dari pariwisata menyelam.
Negara kecil dan makmur ini telah lama memperjuangkan kemerdekaannya dari koloni Amerika Serikat. Chuuck tengah menanti pemungutan suara kemerdekaan tanpa campur tangan Amerika tahun 2022.
6. New Caledonia
The Amedee, mercusuar di New Caledonia
- Flickr/Guilhem Cretin
New Caledonia yang berada di Samudera Pasifik saat ini adalah bagian dari koloni Prancis. Akan tetapi, masyarakat setempat telah lama memperjuangkan untuk kemerdekaan. Walaupun gagal dalam pemungutan suara kemerdekaan tahun 2018 dan 2020, selisih kekalahan tahun 2020 cukup kecil. Pemungutan suara untuk New Caledonia dijadwalkan akan dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang.
