Logo ABC

AS Minta Keluarga Staf di Kedubesnya di Ukraina untuk Pergi

Pejabat AS mengatakan staf biasa kedutaan bisa meninggalkan Ukraina atas tanggungan pemerintah. (AP) via ABC Australia
Pejabat AS mengatakan staf biasa kedutaan bisa meninggalkan Ukraina atas tanggungan pemerintah. (AP) via ABC Australia
Sumber :
  • abc

Namun harian The New York Times melaporkan Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk mengirim seribu sampai 5 ribu tentara ke negara-negara Eropa Timur. Jumlahnya bisa terus ditambah jika ketegangan meningkat.

Seorang pejabat senior AS menolak memberikan konfirmasi, namun mengatakan "kami mengembangkan rencana dan juga berkonsultasi dengan sekutu mengenai opsi yang akan dilakukan."

Departemen Luar Negeri Rusia berulang kali membantah berencana melakukan invasi, namun militer Rusia dilaporkan sudah menguasai sebagian wilayah Ukraina saat mengontrol kawasan Crimea. Rusia juga mendukung kelompok separatis yang menguasai sebagian besar wilayah Ukraina Timur, sekitar delapan tahun lalu.

Pengumuman Deplu AS tersebut muncul sehari setelah pihak berwenang Inggris mengatakan memiliki informasi jika Pemerintah Rusia sedang  mempertimbangkan agar mantan politisi Ukraina, Yevhen Murayev, menjadi calon pemimpin bagi partai pro-Rusia di Kyiv.

Mereka juga mengatakan tuduhan Inggris itu sebagai "penyebaran berita palsu".

Yevhen juga membantah laporan tersebut.

Dia membantah mengadakan kontak dengan pejabat intelejen Rusia dan membantah jika ia bisa bekerja sama dengan Kremlin dan menyebutnya sebagai hal yang "konyol", karena dia mendapat sanksi dari Rusia di tahun 2018.