Maskapai Demi Maskapai Batalkan Penerbangan ke Ukraina, Situasi Panas

Perusahaan KLM menyewakan apartemen pesawat di situs AirBnb
Sumber :
  • CNTraveler/Airbnb/KLM

VIVA – Beberapa maskapai penerbangan telah membatalkan dan sebagian mengalihkan penerbangan ke Ukraina. Hal itu terjadi di tengah peringatan Barat bahwa invasi oleh Rusia bisa terjadi kapan saja dan karena Kiev akan tetap membuka wilayah udaranya.

Beredar Video WN Polandia Kehilangan Isi Kopernya, Pihak Bandara Ngurah Rai Bali Beri Penjelasan

Walau sebelumnya Rusia membantah berniat menginvasi Ukraina meskipun mengerahkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina dan mengecam Barat sedang melakukan puncak histeria.

Melansir Aljazeera, Senin 14 Februari 2022, komunikasi jarak jauh antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui gagal menghasilkan terobosan pada hari Sabtu. Kemudian Amerika Serikat yang memperingatkan Rusia tentang sanksi untuk melumpuhkan agresi militer.

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional RI Jadi 17, Simak Daftarnya

Sebagai wujud kekhawatiran kekuatan Barat itu, maskapai penerbangan Belanda KLM baru saja membatalkan penerbangan ke Ukraina hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Baca juga: Ukraina Minta Bertemu Rusia dalam Tenggat 48 Jam ke Depan

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Selain itu, maskapai penerbangan charter Ukraina Skyup mengatakan pada hari Minggu 13 Februari 2022, bahwa penerbangannya dari Madeira, Portugal ke Kiev dialihkan ke Ibu Kota Moldova, Chisinau setelah perusahaan penyewa pesawat Irlandia telah mencabut izin untuk ke Ukraina.

Perdana Menteri Ukraina Denys Shmygal mengatakan pemerintah Ukraina pada hari Minggu mengalokasikan 16,6 miliar Hryvnia ($592 juta) untuk menjamin kelanjutan penerbangan melalui wilayah udara Ukraina sekalipun di tengah adanya ancaman perang.

“Keputusan ini akan menyetabilkan situasi di pasar transportasi udara penumpang, dan akan menjamin kembalikan warga negara kita ke Ukraina yang saat ini berada di luar negeri,” kata Denys Shmygal dalam laman media sosial miliknya.

Sementara itu Kementerian Infrastruktur Ukraina mengadakan pertemuan darurat, yang bertujuan untuk mempertahankan perjalanan ke luar negeri dan menjaga negara itu agar tidak semakin terisolasi saat makin panasnya krisis.

“Wilayah udara di atas Ukraina tetap terbuka dan negara sedang bekerja untuk mencegah risiko bagi maskapai penerbangan,” disebutkan dalam pernyataan Kementerian Infrastruktur Ukraina pada hari Minggu, 13 Februari 2022.

Kantor berita Interfax-Ukraine mengatakan, perusahaan asuransi Ukraina telah menerima pemberitahuan dari perusahaan reasuransi bahwa maskapai penerbangan tidak menanggung risiko perang.

Peringatan perjalanan dari belasan negara termasuk Amerika Serikat, sekutu Baratnya dan negara-negara lain telah mengurangi atau mengevakuasi staf kedutaan dan telah menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Ukraina di tengah kebuntuan.

Selain Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Inggris, Jepang, Latvia, Norwegia, Slovakia, Israel, Italia, Jerman, Turki, dan Belanda termasuk di antara negara yang telah meminta warganya untuk meninggalkan Ukraina pun tak bepergian ke negara itu.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya