Rusia Bantah Serang Rumah Sakit Anak-Anak di Ukraina

Rusia dilaporkan menyerang rumah sakit ibu dan anak di Mariupol, Ukraina
Sumber :
  • Video BBC

VIVA – Rusia telah membantah klaim mereka yang membom rumah sakit anak-anak Ukraina, di Mariupol, setelah muncul laporan 17 orang terluka dalam serangan tersebut, Rabu, 9 Maret 2022.

5 Negara dengan Pemerintahan Diktator di Dunia Modern

Perwakilan tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy menulis dalam Twitter miliknya bahwa bangunan itu memang dibom oleh pasukan Rusia. Namun, dia mengatakan, bangunan tersebut sudah tidak lagi beroperasi sebagai rumah sakit, tetapi digunakan oleh militer Ukraina untuk menampung pasukan.

“Begitulah #fakenews lahir. Kami memperingatkan dalam pernyataan kami pada 7 Maret 2022 bahwa rumah sakit ini telah diubah menjadi objek militer oleh para radikal. Sangat mengganggu bahwa PBB menyebarkan informasi ini tanpa verifikasi,” kata Polyanskiy dalam Twitter miliknya, dikutip dari Fox News, Kamis, 10 Maret 2022.

Gelar Pertemuan di Beijing, Xi Jinping dan Vladimir Putin Sepakati 5 Hal Ini

Laporan serangan pasukan Rusia di rumah sakit anak-anak itu mengundang kecaman internasional, karena pasukan militer biasanya tidak menyerang tempat-tempat sipil seperti rumah sakit.

Di Twitter, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkonfirmasi bahwa serangan tersebut telah terjadi dan membagikan sebuah video yang dia gambarkan sebagai kekejaman.

Putin Bertemu Xi Jinping, Perang Ukraina Jadi Topik Diskusi

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

Photo :
  • YouTube Global News

“Serangan langsung oleh pasukan Rusia di rumah sakit bersalin. Orang-orang, anak-anak di bawah reruntuhan. Kekejaman! Berapa lama lagi dunia akan menjadi kaki tangan yang mengabaikan teror? Tutup jalur udara sekarang juga! Hentikan pembunuhan! Anda memiliki kekuatan tetapi anda tampaknya tidak kehilangan kemanusiaan,” cuitnya dalam Twitter.

“Sebuah bom udara di rumah sakit bersalin adalah bukti konklusif bahwa apa yang terjadi adalah genosida Ukraina,” tambah Zelensky dalam sebuah video pidato.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson juga men-tweet pada laman Twitternya, dan menuntut Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertanggungjawab.

“Ada beberapa hal yang lebih bejat daripada menargetkan yang rentan dan tidak berdaya. Kami akan meminta pertanggungjawaban Putin atas kejahatannya yang mengerikan,” tulis Boris Johnson.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya