Perang Ukraina Belum Selesai, Rusia Kini Bersitegang dengan Azerbaijan

VIVA Militer: Tentara Azerbaijan terlibat kontak tembak dengan pasukan Armenia
Sumber :
  • Ghana Talks Radio

VIVA – Belum kelar perang di atas tanah Ukraina, Rusia kembali berselisih dengan Azerbaijan, pada Minggu 27 Maret 2022. Mereka bertikai atas pergerakan pasukan Azeri di Nagoro-Karabakh, lokasi persengketaan wilayah antara Armenia dan Azerbaijan, yang berkobar menjadi perang enam minggu pada 2020 lalu.

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

Pasukan Azeri pada tahun 2020 mengusir pasukan etnis Armenia keluar dari petak-petak wilayah yang mereka kuasai sejak 1990-an, di sekitar Nagoro-Karabakh sebelum Rusia menengahi gencatan senjata.

Pihak Rusia mengatakan pada Sabtu 26 Maret 2022 bahwa pihaknya sangat prihatin dengan peningkatan ketegangan di Nagorno-Karabakh. Rusia juga menyerukan ketenangan setelah apa yang dikatakannya sebagai pelanggaran gencatan senjata pada 2020 yang ditengahi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Wamenhan Rusia Ditangkap Atas Dugaan Korupsi

Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Photo :
  • ANTARA/Russian Pool/via Reuters/pri

Rusia mengungkapkan Azerbaijan telah melanggar perjanjian dengan mengizinkan pasukannya memasuki zona yang dijaga oleh penjaga perdamaian Rusia di dekat desa Farrukh. Tetapi, Azerbaijan pada Minggu 27 Maret 2022, telah menarik tentara mereka.

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

Melansir dari Channel News Asia, Senin 28 Maret 2022, Azerbaijan bagaimana pun membantah pernyataan Rusia mengenai pasukannya yang berada di desa Farrukh.

“Tidak ada perubahan posisi tentara Azeri di desa Farrukh, yang merupakan bagian dari wilayah kedaulatan negara kita,” kata Kementerian Pertahanan Azeri.

“Informasi tentang penarikan unit Tentara Azerbaijan dari posisi itu tidak mencerminkan kebenaran. Tentara kami mengendalikan penuh situasi operasional,” kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan dalam sebuah keterangan.

Rusia juga sebelumnya sempat menyerukan untuk agresi militer di tanah Ukraina. Bahkan hingga memasuki minggu kelima, pembicaraan damai belum mendapatkan kemajuan untuk apa pun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya