Kronologi Payton Grendon Tembaki Warga Kulit Hitam di Buffalo, AS

Payton Grendon (18 tahun) pelaku penembakan massal di Buffalo, AS.
Sumber :
  • Mark Mulville/The Buffalo News via AP

VIVA – Penembakan massal kembali terjadi di sebuah toko swalayan atau supermarket di kota Buffalo, New York, pada Sabtu 14 Mei 2022, dan menewaskan 10 orang. Motif penembakan yang dilakukan oleh remaja kulit putih berusia 18 tahun tersebut diduga berkaitan dengan rasial atau supremasi kulit putih.

Menlu Ukraina sebut Putin ‘Hewan Politik’ yang Bisa Merasakan Rasa Takut

Polisi mengatakan, dia menembak 11 orang kulit hitam dan dua korban kulit putih sebelum menyerah kepada pihak berwenang.

Awalnya, remaja yang mengenakan perlengkapan militer dan menenteng senapan diketahui memasuki toko swalayan dan langsung melepaskan tembakan membabi buta hingga menewaskan 10 orang dan melukai tiga orang lainnya. Hal itu dilakukannya sambil melakukan siaran langsung dengan kamera yang dipasang di helmnya.

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Satu Kali pada 2024

Komisaris Polisi Kota Buffalo, Joseph Gramaglia menjelaskan, pelaku yang diidentifikasi sebagai Payton Grendon (18 tahun), berasal dari Conklin, New York, sekitar 320 Km sebelah tenggara kota Buffalo.

Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, Gendron terekam tiba di supermarket dengan mobilnya dan langsung menembak empat orang di luar toko. "(Saat itu) tiga orang tewas," kata Joseph sebagaimana dikutip dari AP News, Minggu 15 Mei 2022.

Hubungan Israel-Arab Saudi Alot, Menlu AS Temui Pangeran MBS

Lokasi penembakan di Buffalo, AS.

Photo :
  • AP Photo.

Masuk ke dalam toko, Grendon dihadang oleh seorang penjaga keamanan yang melepaskan beberapa tembakan, namun tak berhasil menembus rompi antipeluru yang dipakai oleh pelaku.

"Pelaku kemudian membunuh penjaga itu, lalu memasuki toko dan menembaki korban-korban lainnya," ujar Joseph.

Kemudian, polisi yang hadir di TKP pun segera memasuki toko dan menghadapi Grendon yang membawa senjata. Saat itu tersangka menodongkan pistol ke lehernya sendiri, sehingga dua petugas membujuknya untuk menjatuhkan pistol.

Saksi Braedyn Kephart dan Shane Hill (20) berhenti di tempat parkir tepat saat penembak keluar. Mereka menggambarkan seorang pria kulit putih di akhir usia belasan atau awal dua puluhan yang mengenakan pakaian militer lengkap, helm hitam, dan senapan.

“Dia berdiri di sana dengan pistol di dagunya. Kami berpikir apa yang terjadi? Mengapa anak ini menodongkan pistol ke wajahnya. Dia jatuh berlutut, melepaskan helmnya, menjatuhkan senjatanya, dan ditangkap oleh polisi,” katanya.

Lokasi penembakan massal di Buffalo, AS. Diduga bermotif rasial.

Photo :
  • AP Photo.

Para pejabat mengatakan senapan yang digunakan Gendron dalam serangan itu dibeli secara legal, tetapi magasin yang dia gunakan untuk amunisi tidak boleh dijual di New York.

Gendron telah didakwa dengan tuduhan pembunuhan tingkat pertama, meskipun dia tetap mengaku tidak bersalah. Sidang kasus pidana pembunuhan itu sendiri telah dijadwalkan pada 19 Mei 2022 mendatang, dan mengancam pelaku dengan hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. 

Sampai saat ini, aparat berwenang masih terus menyelidiki adanya dugaan kemungkinan tuduhan terorisme dan tuduhan pembunuhan lainnya. Pembantaian itu mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh negara yang dilanda ketegangan rasial, kekerasan senjata, dan serentetan kejahatan rasial.

Sehari sebelum penembakan, polisi Dallas mengatakan mereka sedang menyelidiki serangkaian penembakan di Koreatown sebagai kejahatan kebencian. Serangan Buffalo terjadi hanya satu bulan setelah penembakan massal lainnya di kereta bawah tanah Brooklyn yang melukai 10 orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya