- guns.com
VIVA – Seorang ibu di Chicago, Amerika Serikat (AS), didakwa karena telah membahayakan anaknya setelah sebuah pistol dibawa oleh anaknya ke sekolah dan meledak.
Melansir dari AP, Kamis 19 Mei 2022, akibat insiden tersebut, salah seorang teman sekelas bocah pembawa pistol itu terluka pada Rabu 18 Mei 2022.
Ibu berumur 28 tahun itu muncul di pengadilan pada hari Rabu dengan tiga tuduhan ringan yang membahayakan anak. Seorang hakim memerintahkan pembebasannya dari Penjara Cook County dengan jaminan US$1.000 atau setara dengan Rp14,7 juta.
Selama persidangan, Jaksa mengungkapkan putra dari wanita itu, yang berusia 8 tahun, menemukan pistol di bawah tempat tidurnya. Dia lalu membawa pistol itu ke Walt Disney Magnet School di North Side pada Selasa 17 Mei 2022.
Sang ibu memang memiliki kartu identitas pemilik senjata api yang masih berlaku. Menurut polisi, ransel itu berada di ruang kelas anak laki-laki itu ketika tepat pukul 10 pagi pistolnya dilepaskan.
Chicago Sun-Times melaporkan bahwa selama persidangan jaksa mengatakan peluru memantul dari lantai dan mengenai perut korban berusia 7 tahun. Korban dibawa ke rumah sakit dan dalam kondisi baik.
Dalam sebuah email kepada orang tua yang terdakwa dan lalai, pihak sekolah mengatakan bahwa peluru itu memantul di dalam ruang kelas dan menyebabkan goresan kecil pada anak lainnya.
“Peluru itu memantul di ruang kelas anak anda, dan mengenai salah satu murid sekolah, dan menyebabkan goresan kecil,” kata pihak sekolah.
Setelah kejadian tersebut, seorang guru langsung mengamankan ransel itu dan memberikannya kepada petugas keamanan, lalu ditemukan sebuah pistol Glock 19 di dalamnya, kata jaksa selama persidangan.
Rodger Clarke seorang pengacara wanita yang didakwa itu mengakui bahwa pistol itu seharusnya disimpan dan tidak hanya diletakkan di bawah tempat tidur. “Ini bukan sesuatu yang dia rencanakan atau sesuatu yang dia lakukan atas kemauannya sendiri,” ujar pengacara itu memberi pembelaan.
Namun, Hakim Cook County justru tidak terkesan dengan argumen dari pengacara tersebut. “Ini mungkin bukan tindakan yang disengaja, tetapi ini adalah tindakan yang sangat lalai,” kata hakim.
