Rusia Ingatkan Ekonomi AS sudah Goyang sebelum Perang Ukraina

Juru Bicara Kemlu Rusia Maria Zakharova di St. Peterseburg, Rusia
Sumber :
  • TASS Host Photo Agency Pool via AP

VIVA – Rusia membalas pernyataan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terkait negaranya yang kini harus membayar harga karena invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina.

Sri Mulyani Pede Inflasi Melandai di Kuartal-II 2024 Seiring Turunnya Harga Beras

Setelah Federal Reserve AS mengumumkan kenaikan suku bunga terbesarnya selama hampir tiga dekade dalam upaya untuk mengekang lonjakan inflasi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menolak klaim Biden bahwa perang telah memiliki dampak besar terhadap Amerika. 

Biden telah berulang kali menyalahkan perang yang menyebabkan melonjaknya harga. Pekan lalu dia juga mengatakan dalam konferensi pers di San Pedro, California bahwa lonjakan inflasi bulan Mei sebesar 8,6 persen dari tahun ke tahun ini menjadi peningkatan tercepat sejak 1981.

Kenaikan Tarif Cukai Disarankan Moderat Menyesuaikan Inflasi agar Tidak Suburkan Rokok Ilegal

"Menegaskan apa yang sudah diketahui orang Amerika, kenaikan harga ini karena invasi Putin yang memukul Amerika dengan keras,” kata Biden dikutip dari Newsweek, Jumat 17 Juni 2022.

Pada Selasa 14 Juni 2022, Biden mengatakan pada sebuah konvensi di Philadelphia,"Saya melakukan segala daya saya untuk menumpulkan kenaikan harga gas Putin. Sejak dia menginvasi Ukraina, itu naik $ 1,74 per galon, karena tidak ada yang lain selain itu.”

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

Sebaliknya, Zakharova mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa harga pangan di AS telah meningkat pada 2020 dan 2021 bahkan jauh sebelum Kremlin meluncurkan operasi militernya.

"Jika kita mendengarkan apa yang dikatakan Gedung Putih dan Biden yang menyebut harga Amerika sebagai harga Putin, pajak Putin, bensin Putin, inflasi Putin. Ya mereka hidup di dunia fantasi," ujarnya.

 "Pada tahun 2021, harga gandum naik 25 persen, pada Februari 2022 sudah 31-62 persen lebih tinggi dari tingkat rata-rata selama lima tahun terakhir," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya