Putin Kecam Negara-negara Barat dan Nyatakan Dunia Unipolar Berakhir

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin
Sumber :
  • tass.com

VIVA – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa "era dunia unipolar" telah berakhir. Unipolar sendiri merupakan hegemoni dari sistem yang stabil karena adanya keuntungan dari negara adikuasa yang dominan, di mana hal tersebut berpengaruh besar dalam tatanan internasional.

Hal tersebut disampaikan Putin melalui pidatonya yang mengecam negara-negara Barat di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg pada Jumat 17 Juni 2022.

"Ketika mereka memenangkan Perang Dingin, AS (Amerika Serikat) menyatakan diri mereka sebagai wakil Tuhan sendiri di bumi, orang-orang yang tidak memiliki tanggung jawab, hanya kepentingan. Mereka telah menyatakan kepentingannya itu suci. Sekarang lalu lintas satu arah, yang membuat dunia tidak stabil," kata Putin, dikutip dari CNN, Senin 20 Juni 2022.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden.

Photo :
  • Foreign Policy

Pidato yang banyak dihebohkan itu tertunda lebih dari 90 menit karena serangan siber besar-besaran.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada wartawan dalam panggilan konferensi dadakan bahwa pidato itu ditunda, karena serangan penolakan layanan (DDoS) terdistribusi pada sistem konferensi. Hingga saat ini masih tidak jelas siapa yang berada di balik serangan itu.

Pidato Putin di konferensi tahunan adalah pidatonya yang penting sejak ia memerintahkan invasi ke Ukraina hampir empat bulan lalu. Hal tersebut juga dipandang sebagai kesempatan bagi dunia untuk mendapatkan wawasan tentang pemikirannya.

Begitu presiden Rusia naik ke panggung di kota Rusia barat, dia tidak membuang waktu untuk basa-basi, dan langsung menyerang AS dan sekutunya.

Rusia Izinkan Foto Muslimah Berhijab untuk Paspor

"Mereka hidup di masa lalu sendiri di bawah delusi mereka sendiri. Mereka berpikir bahwa mereka telah menang dan kemudian segala sesuatu yang lain adalah koloni, atau halaman belakang," ujarnya

Dia juga menambahkan bahwa operasi khusus Rusia di Ukraina telah menjadi alat bagi Barat untuk menyalahkan semua masalah mereka pada Rusia. Putin mencoba menyalahkan kenaikan harga pangan pada pemerintahan AS dan birokrasi Eropa.

Turki dan Afrika Selatan Kerjasama Menuntut Tanggung Jawab Israel atas Kasus Genosida di Palestina

Ukraina adalah produsen makanan utama, tetapi invasi Rusia telah mempengaruhi seluruh produksi dan rantai pasokannya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan perang memiliki dampak yang menghancurkan pada pasokan dan harga. Badan tersebut juga memperingatkan hal itu dapat mendorong hingga 49 juta orang lagi ke dalam kelaparan.

KFC hingga Starbucks Kesulitan Tangani Dampak Boikot, Laba Anjlok

Gedung dan apartemen hancur di Borodyanka, Ukraina usai diserang Rusia

Photo :
  • AP Photo/Natacha Pisarenko

Pejabat Ukraina juga menuduh Rusia mencuri gandum Ukraina. Tuduhan tersebut tampaknya telah dikonfirmasi oleh citra satelit yang menunjukkan kapal Rusia sedang memuat gandum Ukraina. 

Selain itu, Rusia memblokir akses maritim ke pelabuhan Laut Hitam yang dipegang oleh Ukraina, yang berarti bahwa biji-bijian yang masih di bawah kendali Ukraina tidak dapat diekspor ke banyak negara yang mengandalkannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya