China Dikepung Banjir di Selatan, Kondisinya Porak-poranda

Banjir di Kota Feng Huang, Provinsi Hunan China pada 4 Juni 2022
Sumber :
  • AP Photo

VIVA – Curah hujan yang lebat termasuk paling kuat dari beberapa dekade terakhir telah memicu banjir dan tanah longsor di China bagian selatan. Hal ini menyebabkan evakuasi ratusan ribu warga ke tempat yang lebih aman, menurut laporan media pemerintah China.

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Hujan deras telah membahayakan saluran air di dataran rendah lembah sungai Pearl dalam beberapa hari terakhir. Hal itu juga mengancam operasi manufaktur, pengiriman dan logistik pada saat rantai pasokan sudah tertekan karena kontrol ketat COVID-19 di China.

"Curah hujan rata-rata di Provinsi Guangdong, Fujian dan Guangxi antara awal Mei dan pertengahan Juni 2022, mencapai 621 mm, ini merupakan curah hujan tertinggi sejak 1961," menurut pihak Pusat Meteorologi Nasional China dikutip dari Channel News Asia, Selasa 21 Juni 2022.

Neta Mulai Rakit Mobil Listrik di Indonesia

Baca juga: China Berkelimpahan Usai Negara-negara Barat Boikot Minyak Rusia

Foto-foto media pemerintah menunjukkan orang-orang berkerumun di tempat tidur kamp di bangunan sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan sementara di Kota Shaoguan, Guangdong. Selain itu ada ratusan tenda didirikan di lapangan olahraga.

Kakek 87 Tahun Ini Bikin Heboh Usai Jadi Model Catwalk di China Fashion Week

Di wilayah tetangga Guangxi, air berlumpur terlihat membanjiri daerah perkotaan dan tim penyelamat darurat terlihat mengevakuasi penduduk desa dengan perahu karet.

Pihak berwenang Guangdong mengatakan pada Senin 20 Juni 2022 bahwa lebih dari 200.000 orang telah dievakuasi selama bencana, dan kerusakan yang ditimbulkan akibat banjir diperkirakan mencapai US$254 juta atau setara dengan Rp4,58 miliar.

Para pengungsi mencapai 480.000 orang yang terkena dampak hujan dan banjir, menurut para pejabat setempat.

Wilayah Shaoguan mengeluarkan peringatan banjir 'merah', yang berarti peringatan paling serius, pada Selasa pagi 21 Juni 2022, setelah beberapa daerah perdesaan dan kota besar Foshan meningkatkan peringatan banjir mereka dalam beberapa hari terakhir.

Otoritas meteorologi mengatakan pada hari Senin bahwa 28 sungai Guangxi telah melampaui tingkat peringatan, dengan hujan yang masih terus berlanjut pada hari Selasa.

Provinsi Jiangxi juga mengeluarkan peringatan merah untuk banjir pada hari Senin. Sementara di Fujian, lebih dari 220.000 orang telah dievakuasi sejak awal bulan ini karena banjir, kata kantor berita resmi China Xinhua.

Awal bulan ini, sedikitnya 21 orang tewas setelah banjir yang disebabkan oleh hujan lebat di provinsi Hubei, China tengah.

Bencana banjir di provinsi Henan, China tengah, musim panas lalu juga menewaskan 398 orang dan menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari US$10 miliar atau Rp148,1 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya