Malaysia Hadapi Gelombang Baru COVID-19, Kasus Baru Lampaui 2.700

Ruangan Pusat Karantina dan Perawatan COVID-19 Risiko Rendah di Malaysia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Xinhua/Chong Voon Chung

VIVA – Malaysia menghadapi gelombang baru COVID-19. Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat penambahan 2.587 kasus lokal baru dan 209 kasus impor COVID-19 pada Kamis 23 Juni 2022, pukul 23.59 waktu setempat.

Berdasarkan data terbaru dari portal CovidNow milik Kementerian Kesehatan Malaysia yang diakses dari Kuala Lumpur, Jumat 24 Juni 2022, terdapat penambahan 292 kasus aktif COVID-19 di Malaysia sehingga total kasus aktif menjadi 27.318 di mana 96,1 persen atau 26.253 pasien menjalani karantina rumah.

Sebanyak 18 pasien atau 0,1 persen menjalani perawatan di Pusat Karantina dan Perawatan Berisiko Rendah (PKRC), 1.009 orang atau 3,7 persen menjalani perawatan di rumah sakit, 17 orang menjalani perawatan di fasilitas Intensive Care Units (ICU) tanpa ventilator, sedangkan 21 pasien lain berada di ICU dengan ventilator.

Ilustrasi pasien COVID-19 di ruang IGD Malaysia

Photo :
  • UKM

Pada hari yang sama, sebanyak 2.503 orang dinyatakan sembuh dari COVID-19. Sehingga akumulasi lokal kasus di Malaysia tercatat mencapai 4.512.318, sedangkan kasus impor mencapai 37.529.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan gelombang baru infeksi COVID-19 di negara tersebut diperkirakan akan terjadi lebih awal dari yang diperkirakan dalam dua hingga tiga bulan ke depan berdasarkan peningkatan kasus harian.

Khairy seperti dikutip Bernama, Kamis mengatakan, bagaimanapun Malaysia siap untuk gelombang baru dan menekankan bahwa pernyataannya tidak menyebabkan kepanikan di kalangan warga Malaysia tetapi berfungsi sebagai tindakan pencegahan untuk mengendalikan transisi ke fase endemik.

"Saya pikir mungkin gelombangnya akan lebih awal dari prediksi kita saat ini. Misalnya, kasus hari ini (Kamis, 23/6) melampaui 2.700, sebelumnya kita berada di level 1.000 hingga 2.000 kasus tetapi telah melampaui 2.000 kasus dalam dua tau tiga hari terakhir," ujar dia.

Cak Imin: Masuk atau Tidak Lihat di 20 Oktober, Akan Terlihat Koalisi Sesungguhnya

Selain dari kasus yang meningkat dengan dua klaster baru dan semua negara bagian telah menunjukkan peningkatan kasus, kecuali di Selangor, Johor, Kedah, Terengganu dan wilayah federal yang semuanya telah mencatatkan sedikit penurunan.

Petugas kesehatan di Malaysia bersiap melakukan tes COVID-19.

Photo :
  • The Straits Times
Ekonomi Global Semakin Seram, Erick Thohir Ungkap Sudah Mulai Terjadi Perang Tarif

Ia sekali lagi mendesak mereka yang berusia 60 tahun ke atas mengambil suntikan vaksin penguat atau booster COVID-19 sebagai tindakan pencegahan terhadap gelombang berikutnya, yang diprediksi akan datang dalam dua atau tiga bulan ke depan.

Meski Malaysia sedang memasuki tahap transisi, ia mengatakan COVID-19 belum berakhir. Itu yang harus dihadapi, sehingga melakukan langkah preventif untuk menjaga kesehatan masyarakat harus dilakukan. (Ant/Antara)

Ngeri! Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim Disiram Air Keras Oleh Orang Tak Dikenal di Sebuah Mall
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi).

Tumbuh 5,11 Persen, Ekonomi RI Kuartal I-2024 Lebih Tinggi Dibanding Negara-negara Ini

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi RI Kuartal I-2024 tumbuh 5,11 persen. Pertumbuhan itu lebih tinggi dibanding negara-negara ini.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024