10 Bangunan Bersejarah di Yaman Runtuh Akibat Hujan Lebat

Bangunan Bersejarah Runtuh di Yaman Akibat Hujan Lebat
Sumber :
  • Aljazeera

VIVA Dunia – Hujan deras yang melanda ibu kota Yaman, Sanaa, dan merupakan kota yang berdiri sejak zaman kuno ini dalam beberapa hari terakhir diguyur hujan lebat. Hal tersebut telah menyebabkan runtuhnya 10 bangunan bersejarah di wilayah Kota Tua itu.

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

Wahsington post menyebutkan bahwa sedikitnya 80 bangunan lainnya telah rusak berat juga akibat hujan dan membutuhkan perbaikan segera, kata pemberontak yang menguasai Sanaa sejak pecahnya perang saudara Yaman lebih dari delapan tahun lalu.

Bangunan Bersejarah Runtuh di Yaman Akibat Hujan Lebat

Photo :
  • Aljazeera
Visit Maros Pangkep Geopark, Recognized as UNESCO Global Destination

Kota Tua Sanaa adalah situs Warisan Dunia UNESCO. Daerah ini diyakini telah dihuni selama lebih dari dua milenium. Arsitekturnya unik, dengan fondasi dan lantai pertama dibangun dari batu, dan lantai berikutnya dari batu bata dab dianggap sebagai beberapa gedung tinggi pertama di dunia.

Bangunan-bangunan tersebut memiliki fasad bata merah yang dihiasi dengan cetakan gipsum putih dalam pola hiasan, gaya itu yang melambangkan ibu kota Yaman. Banyak dari rumah-rumah tersebut masih merupakan rumah pribadi, dan bahkan ada pula yang berusia lebih dari 500 tahun.

Geopark Maros Pangkep, Beranda bagi Keajaiban Geologi dan Budaya di Sulawesi Selatan

Dalam sebuah pernyataan, Abdullah al-Kabsi, menteri kebudayaan dalam pemerintahan Houthi, mengatakan pemberontak bekerja dengan organisasi internasional dan mencari bantuan dalam menangani kehancuran.

Bangunan Bersejarah Runtuh di Yaman Akibat Hujan Lebat

Photo :
  • Aljazeera

Rumah-rumah telah berdiri selama berabad-abad, tetapi hujan lebat di musim ini telah terbukti dapat menghancurkan struktur ikonik. Batu bata dan balok kayu sekarang menjadi tumpukan besar puing di antara struktur yang masih berdiri.

“Saya takut ketika mendengar hujan dan berdoa kepada Tuhan karena saya takut rumah saya akan runtuh menimpa saya,” kata Youssef al-Hadery, seorang warga Kota Tua kepada Aljazeera.

Al-Kabsi bersikeras bahwa UNESCO memikul tanggung jawab untuk upaya penyelamatan dan restorasi, mengingat sejarah daerah tersebut. Pengabaian selama bertahun-tahun di bawah pemerintahan sebelumnya telah banyak memakan korban, tambahnya.

Lambang Unesco

Photo :

Koalisi militer yang dipimpin Saudi melakukan intervensi di Yaman pada tahun 2015 untuk mendorong kembali Houthi, yang telah mengambil alih sebagian besar negara, termasuk Sanaa. Pemerintah yang diakui secara internasional telah dipaksa keluar dari ibu kota oleh para pemberontak.

Awal bulan ini, pihak-pihak yang bertikai sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata yang telah berlaku sejak April 2022.

Beberapa pengamat mengatakan serangan udara di Sanaa oleh koalisi pimpinan Saudi mungkin telah mengguncang bangunan bersejarah dan merusak fondasinya. Tetapi kurangnya pemeliharaan adalah masalah terbesar, menurut Mohamed al-Hakeemi, yang mengepalai sebuah organisasi lokal bernama The Green Dream, yang mengkhususkan diri dalam masalah lingkungan Yaman.

Sebuah inisiatif pada tahun 2021 untuk memperbaiki ratusan rumah dan membangun kembali belasan bangunan serta pemeliharaan serius dilakukan untuk pertama kalinya sejak perang dimulai.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya