Geopark Raja Ampat, Zamrud Karst Khatulistiwa yang Diakui Dunia

Pulau Pianemo, Raja Ampat.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Travel – Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, ditetapkan sebagai Global Geopark oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atas kekayaan alam Kepulauan Raja Ampat.

Visit Maros Pangkep Geopark, Recognized as UNESCO Global Destination

Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad menjelaskan, Kabupaten Raja Ampat memiliki potensi luar biasa baik di atas laut maupun di bawah laut yang dipandang UNESCO sebagai salah satu kekayaan dunia yang patut dijaga dan dilestarikan.

 

Penghargaan Sertifikat UNESCO Global Geopark Raja Ampat diterima Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad, bersama Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati menerima pada acara The 10th Internasional Conference on UNESCO Global Geopark di Marracesh Maroko, 7- 9 September 2023. Sementara, Geopark Raja Ampat ditetapkan oleh UNESCO sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) pada tangga 24 Mei 2023 di kantor UNESCO di Paris Perancis.

Geopark Maros Pangkep, Beranda bagi Keajaiban Geologi dan Budaya di Sulawesi Selatan

Membanggakan! 5 Makanan dan Minuman Indonesia Sukses Pikat Hati UNESCO, Terbaru Ada Jamu

Mengenal Geoprak Raja Ampat

 

Geopark Raja Ampat merupakan kawasan yang istimewa, terdiri dari gugusan kepulauan karst yang terletak di sepanjang garis khatulistiwa. Keunikan geologisnya berskala internasional, dengan ditemukannya batuan tertua yang tersingkap di dunia, berusia antara 439 hingga 360 juta tahun yang lalu (Silur – Devonian) yang terletak di Misool.

Sejarah geologi kawasan Raja Ampat, seperti halnya dalam sebuah buku, terdokumentasi dengan lengkap dan mewakili hampir sepersepuluh usia bumi.

 Kawasan ini tidak bisa dipisahkan dari kawasan megabiodiversitas Papua. Oleh karena itu, sebagian besar wilayahnya termasuk dalam kawasan konservasi.

Ekosistem laut dan darat Raja Ampat menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis flora dan fauna unik, langka, dan terancam punah. Kawasan ini juga menjadi habitat bagi banyak spesies endemik, yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia.

Berbagai suku asli dan pendatang, yang kemudian menjadi bagian dari masyarakat lokal, berkontribusi dalam memperkaya keberagaman budaya di Raja Ampat.

Mereka mewarisi kekayaan budaya, baik berupa benda maupun nilai-nilai, yang terekam dengan baik, mulai dari lukisan dindin, telur keramat, hingga upacara adat dan tarian tradisional, yang merefleksikan hubungan yang erat antara penduduk lokal dan lingkungan sekitar.

Warisan Geologi di Geopark Raja Ampat

Pulau Misool di Raja Ampat

Photo :
  • http://ind-beautiful-places.blogspot.com

Sebagai wilayah kepulauan, daerah Raja Ampat terdiri dari ratusan pulau. Pulau utama di kawasan Geopark adalah Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool. Ketinggian pulau-pulau tersebut berkisar antara 0 m hingga 920 m dml. Waigeo menjadi pulau tertinggi, di mana puncak pegunungannya mencapai ketinggian 920 m dml.

Pulau Misool yang menempati daerah Raja Ampat bagian selatan mempunyai ketinggian maksimum 327 m dml. Puncak tinggian (Gunung Kupel, Gunung Zadel) dan daerah di sekitarnya (Pegunungan Zaag) ditempati oleh batu gamping yang mengalami karstifikasi.

Teluk Mayalibit di Waigeo menjadi bentang alam yang mencolok manakala teluk panjang yang membujur arah baratlaut-tenggara seolah-olah memisahkan pulau ini menjadi 2 bagian. Secara genesis, pulau-pulau kecil di bagian dalam teluk merupakan sea-stacks yang pembentukannya dipengaruhi oleh struktur geologi (sesar).

Wilayah Kabupaten Raja Ampat bagian paling utara ditempati oleh Kepulauan Wayag. Di sebelah barat laut dan timur lautnya masing-masing terdapat Pulau Sayang dan Samudera Pasifik di mana negara Republik Federal Palau berada.

Gugusan kepulauan Wayag-Quoy-Uranie membentuk kelurusan berarah baratlaut-tenggara. Kelurusan ini dikendalikan oleh sesar baratlaut-tenggara, yang rupanya menjadi struktur geologi utama di Waigeo.

Gawir atau dinding terjal pada bukit juga disebabkan oleh struktur geologi, yaitu kekar dan sesar. Perairan laut dangkal (kurang dari 20 m) di Pulau Wayag yang penuh oleh jejeran pulau-pulau batu gamping berbangun menara membentuk semacam laguna. Dasar laguna ditumbuhi oleh koral.

Tipe-tipe bukit batu gamping di Pulau Wayag yang beragam, mulai berbangun melengkung setengah bola (sinusoids), kerucut (conical), berpermukaan mendatar mirip plato hingga menara (tower) menjadi ciri fenomena kars-luar di daerah ini. Keragaman bentuk bukit tersebut dipengaruhi terutama oleh struktur geologi, baik retakan (kekar) maupun sesar (patahan).

Warisan Budaya Geopark Raja Ampat

Berbagai suku asli (indigenous people) dan pendatang, yang kemudian berbaur dengan penduduk lokal Raja Ampat hidup tersebar di pulau-pulau Raja Ampat. Keragaman ini mewarisi kekayaan budaya Raja Ampat, baik yang berwujud maupun yang tidak benda.

Warisan Budaya Benda

Peninggalan benda-benda bersejarah di Raja Ampat memiliki keunikan yang telah diturunkan sejak zaman prasejarah – berupa seni-lukisan batu/dinding (diduga dibuat 4.000 tahun yang lalu) yang ditemukan di geosites, Sumalelen, Pef dan Selpele, hingga benda keramat yang diyakini sebagai bukti kebenaran cerita rakyat tentang asal usul Raja Ampat – berupa batu telur di sungai Raja – Wawiyai.

Warisan Budaya Tak Benda

Tidak hanya peninggalan benda-benda bersejarah, Raja Ampat juga kaya akan warisan budaya takbenda berupa tarian dan upacara adat yang menggambarkan keterkaitan masyarakat lokal dengan alam sekitarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya