Korban Lion Air Dapat Pembayaran Kompensasi Usai Dananya Digelapkan
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA Dunia – Sebuah firma hukum AS telah mengambil langkah langka untuk memberikan kompensasi kepada keluarga korban kecelakaan Lion Air di Indonesia, setelah rekan pengacaranya di California gagal membayar mereka secara penuh penyelesaian mereka dengan Boeing.
Dilansir dari Aljazeera, Kamis 11 Agustus 2022, Edelson PC yang berbasis di Chicago membayar setidaknya US$2 juta atau Rp29,5 miliar kepada lima keluarga setelah mengetahui bahwa Firma Hukum Girardi & Keese, yang sekarang sudah tutup telah gagal membayar dana yang dimenangkan dalam penyelesaian kompensasi Boeing, produsen pesawat 737 Max yang jatuh di Laut Jawa pada tahun 2018.
Dalam gugatan yang diajukan di California pada tahun 2020, Edelson PC menuduh bahwa Tom Girardi, seorang pengacara terkemuka, dan istrinya Erika Jayne Girardi telah menyalahgunakan uang para korban untuk mendanai “gaya hidup mewah di dunia glamor Hollywood dan Beverly Hills”.
Pesawat Boeing
Girardi & Keese telah melibatkan Edelson PC untuk menuntut Boeing atas nama keluarga. “Untuk perusahaan kami, gagasan bahwa keluarga Lion Air akan dibiarkan menunggu, dan bertanya-tanya apakah Tom Girardi akan mampu membayar ganti rugi mereka tidak dapat diterima,” kata seorang pengacara, Alex Tievsky, di Edelson PC, mengatakan kepada Al Jazeera.
“Mereka telah melalui lebih dari yang harus ditanggung oleh keluarga mana pun. Kami telah mengkompensasi mereka untuk jumlah penuh yang hilang, dan kami akan mengejar orang-orang yang kami yakini bertanggung jawab sendiri.”
Girardi, yang terkenal karena memenangkan penyelesaian kasus kompensasi US$ 460 juta yang menginspirasi film tahun 2000 Erin Brockovich, menyatakan kebangkrutan pada Januari tahun lalu sebelum memasuki konservatori setelah didiagnosis menderita penyakit Alzheimer. Girardi diberhentikan pada bulan Juni.
Erika Jayne Girardi, yang membintangi serial realitas The Real Housewives of Beverly Hills, mengajukan gugatan cerai pada November 2020 dan membantah mengetahui adanya penyalahgunaan dana.
Girardi & Keese dan Erika Jayne tidak menanggapi permintaan komentar Al Jazeera.
Uang telah diterima
Bias Ramadhan, yang ibunya Hasna meninggal dalam kecelakaan Lion Air, mengatakan bahwa dia telah menerima uang yang dikirim kepadanya oleh Edelson PC pada awal Juli, dan dia bersyukur bahwa perusahaan telah bertindak begitu cepat. Namun dia mengatakan dia ditinggalkan dengan pertanyaan tentang bagaimana situasi seperti itu bisa terjadi.
Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
“Ketika saya mencari Girardi di internet sebelum saya memilihnya sebagai penasihat hukum saya, sama sekali tidak ada informasi negatif tentang dia sama sekali, hanya artikel positif tentang pekerjaannya dan berita baiknya,” kata Ramadhan kepada Al Jazeera.
Ibu Ramadhan adalah salah satu dari 189 orang yang tewas dalam pesawat Lion Air Penerbangan 610 yang jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta karena cacat dalam program stabilisasi penerbangan pesawat.
Ramadhan mengatakan, setelah kecelakaan itu, dia telah dihubungi oleh sekitar 20 pengacara dan firma hukum, yang dia gambarkan sebagai “pemburu ambulans”, yang menawarkan untuk mewakili keluarganya.
Tievsky, pengacara PC Edelson, mengatakan bahwa perusahaannya akan terus mengejar Girardi & Keese untuk mendapatkan kembali dana yang hilang, dan bahwa skandal itu telah menjadi sumber rasa malu yang besar bagi mereka yang terlibat dalam litigasi Lion Air.
“Hakim Durkin [hakim yang memimpin kasus Girardi & Keese] mengatakan bahwa situasi ini memalukan bagi seluruh komunitas hukum,” katanya. "Aku setuju dengannya."
