Rusia Hentikan Pengaliran Gas, Beri Pelajaran ke Eropa Barat?

Fasilitas pipa gas Nordstream 1 Laut Baltik di Lubmin, Jerman
Sumber :
  • AP Photo/Markus Schreiber

VIVA Dunia – Pipa gas alam utama Rusia akan ditutup selama tiga hari untuk pemeliharaan pada akhir bulan ini, kata perusahaan energi milik Moskow Gazprom, pada Jumat, 19 Agustus 2022.

Drone Bunuh Diri Iran Bombardir Suriah, Habisi Nyawa Warga Sipil

Keputusan perusahaan energi itu dinilai akan meningkatkan tekanan ekonomi pada Jerman dan negara-negara Eropa lainnya yang bergantung pada bahan bakar untuk industri listrik dan penggunaan listrik serta pemanas di rumah.

Penutupan terbaru akan terjadi sebulan setelah Gazprom memulihkan pasokan gas alam melalui pipa yang hanya menjadi hanya seperlima dari kapasitasnya setelah penutupan sebelumnya yang juga diklaim untuk pemeliharaan. Namun alasan pasti rinci soal pemeliharaan itu sebenarnya merupakan manuver Rusia untuk memberi pelajaran ke Eropa.

Gas Murah Bagi Industri Bakal Dilanjut, Pemerintah Diminta Perhatikan Keekonomian Sektor Hulu

Kilang Gas Gazprom, perusahaan gas raksasa asal Rusia

Photo :
  • Gazprom.com

Rusia menyalahkan pengurangan melalui pipa pada masalah teknis namun Jerman menyebut penutupan itu sebagai langkah politik oleh Kremlin untuk menabur ketidakpastian dan mendorong harga di tengah konflik di Ukraina.

Remaja 17 Tahun Betah Tinggal di Gerbong Kereta Api, Habiskan Ratusan Juta dalam Setahun

Melansir dari AP, Senin, 22 Agustus 2022, harga gas alam menjadi naik pada hari Jumat setelah pengumuman itu, dan sekarang harganya menjadi dua kali lebih tinggi dari tahun lalu.

Pipa-pipa gas milik Gazprom perusahaan gas milik negara Rusia diangkut crane

Photo :
  • AP Photo/Misha Japaridze

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah online, Gazprom mengatakan penutupan yang direncanakan dari 31 Agustus hingga 2 September adalah untuk pemeliharaan rutin, di stasiun kompresor utama di sepanjang pipa Nord Stream 1, yang menghubungkan Rusia barat dan Jerman.

Oleh krena hal ini juga, harga gas alam telah melonjak sebab Rusia telah mengurangi atau memutus aliran gas alam ke selusin negara Uni Eropa. Selain itu, hal tersebut juga memicu inflasi dan meningkatkan risiko bahwa Eropa dapat terjun ke dalam resesi.

Kementerian Ekonomi Jerman mengatakan bahwa mereka telah mencatat rencana downtime Gazprom untuk Nord Stream 1.

“Kami sedang memantau situasi dalam kerja sama erat dengan Badan Jaringan Federal, yang mengatur pasar gas, kata kementerian itu. Aliran gas melalui Nord Stream 1 saat ini tidak berubah pada 20 persen."

Penghentian dengan alasan pemeliharaan yang baru diumumkan juga menimbulkan kekhawatiran tambahan bahwa Rusia dapat sepenuhnya memotong gas untuk mencoba mendapatkan pengaruh politik atas Eropa. Apalagi pengaruhnya akan meningkat khususnya karena perlunya penyimpanan untuk musim dingin.

Jerman baru-baru ini mengumumkan bahwa fasilitas penyimpanan gasnya telah mencapai kapasitas 75 persen, dua minggu sebelum tanggal target pemutusan pada 1 September. Jerman telah didesak untuk mengurangi penggunaan gas, sehingga negara itu akan memiliki cukup pasokan gas untuk musim dingin mendatang.

Gazprom mengatakan setelah pekerjaan selesai, aliran gas melalui Nord Stream 1 akan dilanjutkan pada tingkat sebelumnya yakni 33 juta meter kubik, atau hanya 20 persen dari kapasitas pipa.

Pemeliharaan rutin akan dilakukan bersama dengan spesialis Siemens, kata Gazprom, yang mengacu pada mitra Jermannya, Siemens Energy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya