Wakilnya Dilecehkan Dicap Pelacur, PM Kanada Justin Trudeau Geram

PM Kanada Justin Trudeau
Sumber :
  • Instagram/justinpjtrudeau

VIVA Dunia – Perdana Menteri KanadaJustin Trudeau, pada Minggu, 28 Agustus 2022, mengutuk serangan verbal yang terhadap wakil perdana menteri dan menteri keuangan Kanada Chrystia Freeland. Chrystia diketahui mengalami pelecehan verbal dan dicap sebagai pelacur.

Terpopuler: Kesaksian Mengejutkan Kematian Satpam, Manajer Resto Hotman Paris Bawa Kabur Uang

Melansir dari National Post, Senin, 29 Agustus 2022, Trudeu menggambarkan pelecehan itu sebagai pelecehan yang sangat mengganggu.

“Kami melihat semakin banyak orang dalam kehidupan publik dan orang-orang dalam posisi tanggung jawab, terutama wanita, orang Kanada yang dirasiskan, orang-orang minoritas atau kelompok komunitas yang berbeda, menjadi sasaran karena meningkatnya kekuatan pelecehan secara verbal,” kata Trudeau dalam sebuah pidato pada hari Minggu.

Indonesia and Canada to Strengthen Cooperation, Prabowo Subianto Reveals

Menteri Keuangan Kanada, Chrystia Freeland.

Photo :
  • Twitter/Chrystia Freeland.

“Kami melihat reaksi balik. Kita harus bertanya pada diri sendiri negara seperti apa kita ini, negara seperti apa yang kita inginkan.”

Viral Bule Kanada Ungkap Pengalaman Nikah dengan Wanita Indonesia: Mereka yang Terbaik

Dalam video insiden yang dibagikan di Twitter pada Jumat malam, 26 Agustus 2022, Freeland sedang mendekati lift gedung balai kota di Grande Prairie, Alberta. Kemudian seorang pria meneriakinya.

"Apa yang kamu lakukan di Alberta?"  kata pria itu saat Freeland berjalan menuju dan masuk ke dalam lift. 

Dia juga memanggilnya "pengkhianat" dan "jalang sialan."

Freeland lahir di Alberta dan sedang melakukan perjalanan keliling provinsi untuk bertemu dengan pejabat, pembisnis, dan pekerja di wilayah tersebut.

Dia mengakui insiden itu dalam sebuah tweetnya pada Sabtu, 27 Agustus 2022, dengan mengatakan bahwa apa yang terjadi kemarin itu adalah tindakan yang salah. Tidak seorang pun, di mana pun, harus menghadapi ancaman dan intimidasi, katanya di Twitter.

Politisi Kanada di seluruh spektrum politik juga mengutuk serangan verbal tersebut.

Insiden itu adalah yang terbaru di antara serangkaian serangan verbal terhadap perempuan dalam kehidupan publik di Kanada, termasuk aktivis dan jurnalis.

Sekelompok wartawan selama berminggu-minggu telah secara terbuka berbagi serangkaian email pribadi, dan anonim yang mereka terima dan berisi ancaman kekerasan, dan serangan seksual yang ditargetkan, bersama dengan bahasa rasis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya