Massa Siswi SMA Iran Demo Menantang Paramiliter Paling Bengis di Sana

Seorang perempuan di Turki menari di protes antihijab atas kematian Mahsa Amini
Sumber :
  • AP Photo/Emrah Gurel

VIVA Dunia – Sebuah video yang diunggah secara online menunjukkan siswi-siswi di Iran yang mencela seorang anggota pasukan paramiliter Basij yang diketahui pasukan paling ditakuti di Iran saat orator mereka sedang berpidato. Hal ini merupakan bagian rentetan protes yang melanda negara itu dan menyebar hingga ke sekolah menengah atas (SMA).

Toomaj Salehi Rapper Asal Iran, Divonis Hukuman Mati Usai Kritik Pemerintah

Melansir dari BBC.com, Kamis, 6 Oktober 2022, para remaja itu melepaskab hijab mereka dan meneriakkan "menyingkir, Basiji" pada anggota paramiliter yang paling ditakuti di Iran.

Paramiliter Basij telah membantu pasukan keamanan menindak protes yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini di dalam tahanan.

Cuma Pakai 20 Persen Kekuatan, Iran Bikin Israel Babak BelurJender

Para pelajar perempuan di Iran protes antihijab dan salahkan negara yang keras

Photo :
  • Twitter

Rekaman lain yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pria meneriakkan "matilah diktator" ketika sekelompok gadis lain berjalan melalui lalu lintas di kota barat laut Sanandaj. Seorang wanita tua bertepuk tangan ketika siswi-siswi yang mengenakan seragam sekolah itu meneriakkan "kebebasan, kebebasan, kebebasan" di sebuah protes di jalan dan diduga merupakan orangtua dari salah satu siswi di sana.

Jiper Dibobol Iran, Israel Bangun Iron Dome Versi Online

Menteri Pendidikan Iran Yousef Nouri, pada Rabu, 5 Oktober 2022 menuduh musuh atau oknum yang melawan rezim telah menargetkan sekolah dan universitas.

Poster yang dibawa para demonstran yang memprotes kematian Mahsa Amini di Iran

Photo :
  • Newsweek

Sementara itu Jaksa Agung Iran Mohammad Jafar Montazeri mengatakan pihak berwenang harus siap untuk melawan protes oleh pemuda Iran yang dia klaim telah terjebak melalui paparan internet.

Saat kedua pria itu berbicara, kantor berita aktivis HAM Iran yakni Harana membagikan sebuah video yang menunjukkan personel keamanan berseragam dan berpakaian preman mendorong sekelompok siswi yang melakukan protes di ibu kota Teheran.

Dalam klip lain di sebuah kota terdekat Karaj para siswi terlihat berteriak dan berlari untuk menghindar dari seorang pria yang diduga anggota pasukan keamanan berpakaian preman yang mengendarai sepeda motor di sepanjang trotoar untuk menangkap mereka.

Kerusuhan dipicu oleh kematian Mahsa Amini, wanita berusia 22 tahun yang koma beberapa jam setelah ditahan oleh polisi moralitas pada 13 September 2022 di Teheran karena diduga melanggar UU ketat yang mengharuskan wanita untuk menutupi rambut mereka dengan jilbab. Dia meninggal di rumah sakit tiga hari kemudian.

Keluarganya menuduh bahwa petugas memukul kepalanya dengan tongkat dan membenturkan kepalanya ke salah satu kendaraan mereka. Tetapi, polisi telah membantah bahwa Amini dianiaya dan mengatakan bahwa gadis itu menderita serangan jantung.

Protes pertama terjadi di barat laut Iran, tempat Amini berasal dan kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh negeri. Bahkan protes atas kematian Amini kini terjadi di banyak negara.

Wanita muda telah berada di garis depan kerusuhan namun baru pada hari Senin, 3 Oktober 2022, para siswi mulai berpartisipasi secara publik dalam jumlah besar untuk terlibat dalam protes.

Keterlibatan para siswi terjadi sehari setelah pasukan keamanan mengepung Universitas Teknologi Sharif, salah satu kampus yang bergengsi di Teheran sebagai tanggapan atas protes di kampus. Puluhan pelajar juga dilaporkan dipukuli ditutup matanya dan dibawa pergi.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya