Iran Akan Adili 1.000 Orang Atas Kerusuhan di Teheran

Demonstrasi besar antihijab di Iran usai kematian Mahsa Amini
Sumber :
  • AP Photo

VIVA Dunia – Iran akan menggelar persidangan umum terhadap sekitar 1.000 orang yang menjadi terdakwa kerusuhan di Teheran, menurut laporan kantor berita semi-resmi Tasnim.

Seminar Perempuan Indonesia: Berani Berkarya dengan Kekayaan Intelektual

Kerusuhan tersebut dipicu tindakan keras oleh pihak berwenang terhadap gelombang protes selama lebih dari enam minggu atas kematian Mahsa Amini, seorang perempuan yang meninggal di tahanan setelah ditangkap polisi susila lantaran dinilai tidak menggunakan jilbab sesuai aturan.

Ketua majelis hakim Provinsi Teheran mengatakan bahwa persidangan terhadap 1.000 orang yang telah melakukan tindakan sabotase dalam peristiwa baru-baru ini, termasuk menyerang atau membunuh penjaga keamanan dan membakar properti publik, akan berlangsung di Pengadilan Revolusioner.

Reaksi Pembunuh Mayat Wanita Dalam Koper di Cikarang saat Ditangkap

Massa di Istanbul protes kematian Mahsa Amini oleh polisi moralitas Iran

Photo :
  • AP Photo/Francisco Seco

Persidangan akan berlangsung secara terbuka minggu ini, kata dia. Pihak berwenang Iran telah melancarkan tindakan keras yang mematikan untuk memadamkan kerusuhan. Pada Sabtu (29/10), kantor berita aktivis HRANA melaporkan sebanyak 283 pengunjuk rasa telah tewas dalam kerusuhan, 44 di antaranya adalah anak di bawah umur.

7 Bandara Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang

Sekitar 34 anggota pasukan keamanan juga tewas. Demonstrasi tersebut menjadi salah satu tantangan paling berat bagi para pemimpin di Negeri Para Mullah itu sejak revolusi 1979. Aksi protes terus berlanjut meskipun ada peringatan yang semakin keras.

Pengawal Revolusi Iran terang-terangan memperingatkan pengunjuk rasa untuk menjauh dari jalanan. Teheran telah menggambarkan protes tersebut sebagai plot oleh musuh-musuh Iran, termasuk Amerika Serikat dan Israel.

Para pengunjuk rasa dari semua lapisan masyarakat telah ambil bagian dalam demonstrasi tersebut. Para siswa dan perempuan memainkan peran yang menonjol dengan melambaikan dan membakar jilbab.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya