Australia Pulangkan 17 wanita dan Anak-anak dari Kamp Suriah ke Negaranya

Suasana di Suriah
Sumber :
  • Ayatuna Ambassador

VIVA Dunia – Pemerintah Australia telah memulangkan empat wanita Australia dan 13 anak mereka dari kamp pengungsi Suriah ke negara bagian New South Wales, kata menteri dalam negeri Clare O'Neil yang dilansir dari Aljazeera.

Indonesia Salah Satu Negara dengan Prevalensi Gangguan Pendengaran Tertinggi di Asia Tenggara

Pemerintah Australia menyebutkan bahwa pemulangan tersebut adalah bagian dari rencana untuk membawa kembali dari Suriah puluhan wanita dan anak-anak Australia yang merupakan kerabat dari pejuang ISIS yang mati atau dipenjara, dan telah mendekam selama beberapa tahun di kamp-kamp penahanan al-Hol dan Roj di yang dikuasai Kurdi, timur laut Suriah.

Konflik Suriah

Photo :
  • pixabay
BPJS Ketenagakerjaan Kenalkan Dunia Kerja Pada Anak Lewat Kids Go to Office

Australia pertama kali memulangkan delapan anak dan cucu dari dua pejuang ISIS yang tewas dari sebuah kamp pengungsi Suriah pada tahun 2019, tetapi kemudian telah menunda pemulangan yang lain sampai sekarang.

Para wanita dan anak-anak meninggalkan kamp pengungsi Roj di Suriah utara pada Kamis sore dan melintasi perbatasan ke Irak untuk naik pesawat ke Sydney

Kata Irish Bella Soal Belum Pertemukan Ammar Zoni dengan Anak-anaknya

O'Neil mengatakan setiap saat fokusnya adalah pada keselamatan dan keamanan "semua warga Australia" serta mereka yang terlibat dalam pemulangan, dengan pemerintah "dengan hati-hati mempertimbangkan berbagai faktor keamanan, masyarakat dan kesejahteraan dalam membuat keputusan untuk mereka yang dipulangkan”.

Pemulangan itu mengikuti langkah serupa oleh Amerika Serikat, Italia, Jerman, Prancis, Belanda, Belgia, Inggris, dan Kanada, kata O'Neil.

Meminta privasi dan ruang untuk berhubungan kembali dengan orang yang mereka cintai, para wanita itu menyatakan harapan bahwa “semua anak Australia dan ibu mereka akan segera dipulangkan dari kamp-kamp di Suriah”.

Peneliti Human Rights Watch Sophie McNeill mengatakan repatriasi itu adalah "langkah yang sudah lama tertunda".

Seorang gadis kecil dari kamp pengungsi Yordania saat puncak Perang Sipil Suriah. Anak itu mengira bahwa kamera adalah senapan sehingga ia langsung mengangkat tangan sebagai tanda untuk menyerah. Foto diambil oleh Rene Schulthoff.

Photo :
  • U-Report

“Australia dapat memainkan peran kepemimpinan dalam kontraterorisme melalui pemulangan warga negaranya secara tertib, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak yang tidak pernah memilih untuk hidup di bawah ISIS,” katanya.

Dalam sebuah pernyataan yang memberi selamat kepada Perdana Menteri Australia Anthony Albanese atas “kepemimpinannya yang kuat” dalam rencana repatriasi, organisasi kemanusiaan Save the Children mengatakan bahwa sekitar 11.000 anak-anak dan perempuan asing tetap berada di kamp Roj dan al-Hol.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya