Pateemoh Diangkat Jadi Gubernur Perempuan Muslim Pertama di Thailand

Gubernur muslim pertama di Thailand di provinsi Pattani, Pateemoh Sadeeyamu
Sumber :
  • FB

VIVA Dunia – Warga di sebuah provinsi di Thailand Selatan menyambut gubernur perempuan Muslim pertamanya mereka kemarin. Gubernur baru Pattani, Pateemoh Sadeeyamu, 57 tahun, sebelumnya adalah mantan wakil gubernur Narathiwat, dan provinsi Yala.

Cerita Mikaila Kaia Fathima, Curi Perhatian karena Satu-satunya yang Mengenakan Hijab

Dilansir Thai PBS, Jumat, 18 November 2022, beberapa tokoh masyarakat menyambut baik penunjukan Pateemoh sebagai Gubernur Pattani. 

Asisten Profesor Chiraphan Sema, mantan dosen di Universitas Prince of Songkhla, Kampus Pattani, mengatakan penunjukan Pateemoh merupakan kabar baik bagi masyarakat di Pattani, karena dia cerdas, memiliki pengalaman luas dan pemahaman yang baik tentang masalah di wilayah selatan.

Top Trending: Video Seorang Istri Menangis hingga Timnas Kalah, Marselino Jadi Tumbal

Tentara Thailand bersama dengan warga lokal di Provinsi Pattani

Photo :

Penunjukannya juga disambut baik oleh banyak orang di provinsi Pattani yang rawan terjadinya pergolakan konflik agama, termasuk “We Peace”, sebuah jaringan wanita yang didedikasikan untuk pemulihan perdamaian di Ujung Selatan negara itu..

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta, Menteri Basuki Buka Suara

Pateemoh mengawali dinas pemerintahan di Kementerian Dalam Negeri pada tahun 1993 dan telah bertugas di beberapa provinsi selatan, termasuk Ranong, Yala, Narathiwat, Pattani dan Phatthalung, dan di Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Selatan sebagai direktur administrasi pusat kantor.

Dia adalah wakil gubernur provinsi Phatthalung, Narathiwat dan Yala sebelum dipromosikan menjadi gubernur wanita Muslim pertama di Pattani.

Diketahui, akar pemberontakan Thailand Selatan telah terjadi jauh ke belakang.

Lebih dari 6.500 orang tewas dan hampir 12.000 terluka antara tahun 2004 dan 2015 dalam pemberontakan separatis etnis, yang telah diambil alih oleh jihadis garis keras dan diadu dengan minoritas Buddha berbahasa Thailand dan Muslim lokal yang memiliki pendekatan moderat atau yang mendukung pemerintah Thailand.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya