Demo Tandingan Kecam Aksi Penyerbuan Istana Kepresidenan: Mereka Tidak Mewakili Brasil

Demonstran Brasil menentang aksi penyerbuan di kantor Presiden Brasil
Sumber :
  • AP Photo/Andre Penner

VIVA Dunia – Sebuah nyanyian bergema di dinding aula yang penuh sesak di fakultas hukum Universitas Sao Paulo pada Senin sore, 9 Januari 2023. Mereka menyanyikan lagu dengan seruan "Tidak Ada Amnesti!, Tidak Ada Amnesti!".

Korban Banjir di Brasil Selatan Bertambah Jadi 29, 60 Orang Masih Dinyatakan Hilang

Itu seruan untuk ribuan orang Brasil yang turun ke jalan-jalan Rio de Janeiro dan Sao Paulo. Mereka juga menulisnya di poster dan spanduk protes sebagai tuntutan pembalasan terhadap para pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang menyerbu ibu kota Brasil pada hari Minggu, 8 Januari 2023.

"Orang-orang ini perlu dihukum, orang yang memerintahkannya perlu dihukum, mereka yang memberikan uang untuk itu perlu dihukum," kata Bety Amin, seorang terapis berusia 61 tahun, di boulevard utama Sao Paulo.  

Badai Ekstrem Landa Brasil, 10 Orang Tewas

Kata “DEMOKRASI” juga terpampang di belakang bajunya.

"Mereka tidak mewakili Brasil. Kami yang mewakili Brasil," lanjutnya, dikutip dari AP, Rabu, 11 Januari 2023.

Untuk Pertama Kali, Bintang Muda Manchester United Ini Dipanggil Timnas Inggris

Aksi demonstrasi mendukung demokrasi Brasil di Rio de Janeiro Brasil

Photo :
  • AP Photo/Bruna Prado

Dorongan para pengunjuk rasa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, membangkitkan ingatan akan undang-undang amnesti yang selama beberapa dekade telah melindungi anggota militer yang dituduh melakukan pelecehan dan pembunuhan selama kediktatoran negara itu tahun 1964-1985.

Laporan komisi kebenaran tahun 2014 memicu perdebatan tentang bagaimana Brasil bergulat dengan warisan rezim.

"Menolak untuk menjatuhkan hukuman dapat menghindari ketegangan saat ini, tetapi melanggengkan ketidakstabilan," tulis Luis Felipe Miguel, seorang profesor ilmu politik di Universitas Brasilia, dalam kolom berjudul “No Amnesty” yang diterbitkan Senin malam.

"Itulah pelajaran yang seharusnya kita pelajari dari akhir kediktatoran militer, ketika Brasil memilih untuk tidak menghukum para pembunuh dan penyiksa rezim,"

Pada hari yang sama, polisi Brasil menangkap sekitar 1.500 perusuh. Beberapa tertangkap basah saat menggeruduk Kongres Brasil, Mahkamah Agung, dan istana kepresidenan.

Sebagian besar ditahan keesokan paginya di sebuah perkemahan di Brasilia. Banyak yang berada di gimnasium sepanjang hari, dan video yang dibagikan di saluran media sosial pro-Bolsonaro menunjukkan beberapa keluhan tentang perlakuan buruk di tempat yang ramai.

Hampir 600 orang tua, tunawisma atau ibu dengan anak-anak mereka dibebaskan pada hari Selasa, 10 Januari 2023, setelah diinterogasi dan ponsel mereka diperiksa, kata Polisi Federal dalam sebuah pernyataan.  

Kantor pers sebelumnya mengatakan kepada The Associated Press bahwa pasukan tersebut berencana untuk mendakwa setidaknya 1.000 orang. Hingga Selasa sore, 527 orang telah dipindahkan ke pusat penahanan atau penjara.

Administrasi Presiden Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan memenjarakan para perusuh hanyalah permulaan.

Menteri Kehakiman Flavio Dino bersumpah untuk mengadili mereka yang memainkan peran di belakang layar untuk memanggil pendukung sayap kanan di media sosial dan membiayai transportasi mereka atas tuduhan yang melibatkan kejahatan terorganisir, melakukan kudeta, dan penghapusan kekerasan atas aturan hukum yang demokratis.

Pihak berwenang juga sedang menyelidiki tuduhan bahwa petugas keamanan setempat membiarkan penghancuran berlanjut tanpa henti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya