Panglima Militer Brasil Jenderal Arruda Dipecat Buntut Penyerbuan Istana Presiden

Panglima Tentara Brasil Jenderal Julio Cesar de Arruda dicopot dari jabatannya
Sumber :
  • FB

VIVA Dunia – Presiden Luiz Inacio Lula da Silva memecat panglima militer Brasil pada Sabtu, 21 Januari 2023, hanya beberapa hari setelah pemimpin sayap kiri itu secara terbuka mengancam akan membersihkan militernya dari aksi pemberontakan dan penyerbuan kantor Istana Presiden Brasilpada 8 Januari 2023 oleh pendukung bekas Presiden Jair Bolsonaro.

4 Jenderal yang Berani Menentang Soeharto, Keluarga Dipersulit hingga Dicopot Jabatan

Situs resmi angkatan bersenjata Brasil mengatakan Jenderal Julio Cesar de Arruda telah dicopot sebagai panglima tentara Brasil. Dia digantikan oleh Jenderal Tomás Miguel Ribeiro Paiva, yang merupakan Kepala Komando Militer Tenggara.

Lula, yang tidak mengomentari pemecatan itu, bertemu dengan Menteri Pertahanan Jose Mucio, Kepala Staf Rui Costa dan Komandan Angkatan Darat baru di Brasilia pada Sabtu. Menhan Brasil mengatakan kepada wartawan bahwa kerusuhan 8 Januari telah menyebabkan rendahnya tingkat kepercayaan di level atas perwira militer, karenanya pemerintah memutuskan perubahan yang diperlukan.

Min Hee Jin dari ADOR Ngaku Konsultasi dengan Dukun Tentang BTS

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva

Photo :
  • AP Photo/Eraldo Peres

Dalam beberapa pekan terakhir, Presiden Lula memang menargetkan keterlibatan militer  setelah pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro menyerbu gedung-gedung pemerintah dan menghancurkan properti publik dalam upaya mempertahankan Bolsonaro tetap menjabat.

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Pemberontakan menggarisbawahi polarisasi di Brasil antara kiri dan kanan.

Lula beberapa kali mengatakan di depan umum bahwa pasti ada orang-orang di militer yang membiarkan kerusuhan itu terjadi, meski tidak pernah menyebut dalangnya adalah Jenderal Arruda.

Saat sarapan dengan pers, Lula mengatakan awal pekan ini bahwa "banyak orang dari polisi militer dan angkatan bersenjata terlibat" dan membiarkan pengunjuk rasa memasuki gedung dengan pintu terbuka. 

Dalam wawancara lain, presiden Lula mengatakan bahwa "Semua militer yang terlibat dalam upaya kudeta akan dihukum, tidak peduli pangkatnya,"

Komentar itu disusul dengan Lula yang menjadwalkan beberapa kali pertemuan dengan Menhan dan Panglima Tentara Brasil. Menhan kala itu membantah pertemuan terkait kerusuhan 8 Januari, tetapi dia mengatakan hubungan antara militer dan pemerintah perlu penyesuaian.

Menjelang pemecatan Jenderal Arruda, video pidato Paiva awal pekan ini dirilis di mana dia mengatakan hasil pemilu harus dihormati untuk menjamin demokrasi.

Para perusuh yang menyerbu Kongres Brasil, istana kepresidenan, dan Mahkamah Agung di Brasilia berusaha agar militer campur tangan dan membatalkan kekalahan Bolsonaro dari Lula dalam pemilihan presiden.

Dalam sebuah video yang diposting di media sosial dari dalam istana kepresidenan pada hari penyerangan, seorang kolonel terlihat berusaha menghentikan polisi menangkap pendukung Bolsonaro yang telah menyerbu gedung. Dia meminta polisi militer melapor ke pemerintah distrik federal.

Lebih dari seribu orang ditangkap pada hari kerusuhan dan pagi hari setelah kerusuhan, peristiwa yang sangat mirip dengan kerusuhan 6 Januari 2021 di Kongres AS oleh massa yang ingin membatalkan kekalahan pemilihan mantan Presiden Donald Trump.

Seorang hakim Mahkamah Agung Brasil awal bulan ini mengizinkan pengusutan Bolsonaro dalam penyelidikannya tentang siapa yang menghasut kerusuhan di Brasilia sebagai bagian dari tindakan keras yang lebih luas untuk meminta pertanggungjawaban pihak yang bertanggung jawab.

Menurut teks putusannya, Hakim Alexandre de Moraes mengabulkan permintaan dari kantor Kejaksaan Agung, yang mengutip video yang diposting Bolsonaro di Facebook dua hari setelah kerusuhan. Video tersebut mengklaim Lula tidak dipilih untuk menjabat, melainkan dipilih oleh Mahkamah Agung dan otoritas pemilu Brasil.

Presiden Lula telah membabat habis jumlah perwira militer di pemerintahan yang ditinggalkan Bolsonaro. Setidaknya 140 perwira militer telah diberhentikan sejak Lula menjabat 1 Januari lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya