Mengapa China Pilih Gunakan Balon Ketimbang Satelit untuk Mata-Matai AS?

- Larry Mayer/The Billings Gazette via AP.
VIVA Dunia – Mengapa China lebih memilih menggunakan balon kuno alih-alih satelit yang lebih canggih untuk memata-matai suatu negara pada tahun 2023?
Itulah pertanyaan yang banyak orang ajukan setelah pesawat jet milik Amerika Serikat menembak jatuh pesawat mata-mata China yang besar pada hari Sabtu pekan lalu, setelah berlayar di atas lokasi militer yang sensitif di seluruh Amerika selama beberapa hari.
Meskipun balon mata-mata tersebut memicu saga mata-mata antara Washington dan Beijing, penggunaan perangkat pengawasan yang relatif belum sempurna bukanlah hal baru atau tidak biasa di dunia pengintaian.
Salah satu alasan utama suatu negara memilih balon ketinggian daripada satelit adalah biaya, kata seorang ahli. “Balon jauh lebih murah! Dan Anda tidak perlu roket untuk membawa mereka ke sana,” kata Blake Herzinger, mantan perwira intelijen Angkatan Laut dan rekan nonresiden di American Enterprise Institute, melansir New York Post.
Balon mata-mata terlacak terbang di langit Amerika Serikat.
“Jika balon meletus, itu bukan masalah besar daripada menggunakan senjata anti-satelit, yang biasanya tidak terlalu disukai,” lanjutnya.
Balon mata-mata juga lebih sulit dideteksi karena terbang di atas jangkauan sebagian besar pesawat.Beberapa perangkat pengintai balon dapat berlayar setinggi 100.000 kaki (sekitar 30.000 meter), yang dapat membuat mereka tidak dapat disentuh oleh negara-negara yang mungkin ingin menembak jatuh mereka.