China Ungkap 200 Juta Warganya Telah Sembuh dari COVID, Klaim Berhasil Kalahkan Pandemi

Petugas keamanan dan petugas medis dikerahkan ke kompleks-kompleks permukiman di Distrik Chaoyang saat Kota Beijing, China, lockdown pada April 2022.
Sumber :
  • ANTARA/M. Irfan Ilmie.

VIVA Dunia – China mengatakan lebih dari 200 juta warganya telah didiagnosis dan dirawat karena COVID-19 sejak negara itu mencabut langkah-langkah pembatasan ketat yang dimulai pada November.

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Dengan 800.000 pasien yang sakit paling kritis telah pulih, China telah “secara tegas mengalahkan” pandemi, menurut catatan dari pertemuan Komite Tetap Politbiro Partai Komunis yang berkuasa yang dipimpin oleh Presiden dan pemimpin partai Xi Jinping, melansir CNA, Jumat 17 Februari 2023.

China memberlakukan beberapa penguncian, karantina, dan pembatasan perjalanan paling kejam di dunia, dan masih menghadapi pertanyaan tentang asal-usul virus yang pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di China pada akhir 2019. Penegakan hukum yang keras memicu protes anti-pemerintah yang jarang terjadi dan mengambil banyak korban pada negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Neta Mulai Rakit Mobil Listrik di Indonesia

Warga antre untuk menjalani tes COVID-19 di China.

Photo :
  • ANTARA/cnsphoto via Reuters

Kantor Berita resmi Xinhua mengutip Xi yang mengatakan bahwa kebijakan untuk mengendalikan wabah itu "sepenuhnya benar". Pencabutan tiba-tiba pada bulan November dan Desember dari kebijakan "nol-COVID", yang berusaha menghilangkan semua kasus virus, menyebabkan lonjakan infeksi yang membuat rumah sakit kewalahan untuk sementara.

Kakek 87 Tahun Ini Bikin Heboh Usai Jadi Model Catwalk di China Fashion Week

Jumlah kasus telah memuncak dan sebagian besar kehidupan telah kembali normal, meskipun perjalanan internasional masuk dan keluar China belum kembali ke tingkat pra-pandemi. China sekarang beralih ke tahap pasca-pandemi setelah berjuang melawan wabah yang "luar biasa secara ekstrem," kata Xinhua.

Pemerintah akan terus "mengoptimalkan dan menyesuaikan kebijakan dan tindakan pencegahan dan pengendalian sesuai dengan waktu, dan situasi dengan tanggung jawab sejarah yang kuat dan tekad strategis yang kuat," kata Xinhua.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya