- AP Photo/Khalil Hamra.
VIVA Dunia – Kementerian Kehakiman Turki mengatakan bahwa hampir 200 orang berhasil ditangkap terkait dugaan konstruksi bangunan yang buruk setelah bencana gempa bumi yang melanda Turki awal bulan ini.
Diketahui, sekitar 50.000 orang tewas di seluruh Turki dan Suriah setelah gempa bumi melanda pada 6 Februari 2023.
Kementerian itu mengatakan bahwa 626 orang telah resmi menjadi tersangka setelah banyak bangunan runtuh atau rusak parah setelah gempa bumi. Polisi masih mencari tersangka lainnya. Beberapa tersangka tewas dalam gempa tersebut.
Pada hari Sabtu, 25 Februari 2023, Menteri Kehakiman Turki, Bekir Bozdag, mengatakan bukti telah dikumpulkan di ribuan bangunan.
Pemadam kebakaran mengevakusi mayat korban gempa di Gaziantep, Turki.
- AP Photo/Kamran Jebreili.
Melansir dari CNN Internasional, Senin, 27 Februari 2023, lebih dari 5.700 bangunan di Turki telah runtuh, menurut badan bencana negara itu, dan muncul banyak pertanyaan mengenai integritas bangunan di beberapa daerah yang terkena dampak.
“Hal yang paling sering terjadi adalah jenis keruntuhan yang kami sebut keruntuhan panekuk, yang merupakan jenis keruntuhan yang kami para insinyur tidak suka melihatnya,” kata Mustafa Erdik, seorang profesor teknik gempa di Universitas Bogazici di Istanbul.
"Dalam keruntuhan seperti itu, sulit, seperti yang anda lihat dan sangat tragis untuk menyelamatkan nyawa. Itu membuat operasi tim pencarian dan penyelamatan menjadi sangat sulit.”
Erdik juga mengatakan kepada CNN gambar-gambar kehancuran dan puing-puing yang meluas menunjukkan bahwa ada kualitas desain dan konstruksi yang sangat bervariasi. Dia mengatakan jenis kegagalan struktur setelah gempa biasanya runtuh sebagian.
“Keruntuhan total adalah sesuatu yang selalu anda coba hindari baik dalam model maupun desain sebenarnya,” pungkasnya.
Gempa di Gunung Ibu Masih Mencapai Ribuan Kali dalam Sehari, Menurut PVMBG
PVMBG mencatat jumlah gempa yang terjadi akibat aktivitas vulkanik masih tinggi pada Gunung Ibu yang berada di barat laut Pulau Halmahera, Maluku Utara.
