Akhirnya Kota Minneapolis AS Izinkan Adzan Berkumandang 5 Kali Sehari

Ilustrasi salat berjamaah.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Dunia – Adhan, atau "adzan", akan segera bergema di jalan-jalan Minneapolis, Minnesota, karena menjadi kota besar pertama di Amerika Serikat yang menyetujui masjid untuk menyiarkan adzan lima kali setiap hari secara publik.

Baba Vanga Ramal Perang Dunia III Akan Terjadi, Gegara Konflik Iran-Israel?

Dewan Kota Minneapolis dengan suara bulat menyetujui resolusi yang membuat perubahan pada peraturan kebisingan kota, yang telah mencegah beberapa panggilan pagi dan malam selama waktu tertentu dalam setahun.

“Ini adalah kemenangan bersejarah bagi kebebasan beragama dan pluralisme bagi seluruh bangsa kita,” kata Jaylani Hussein, direktur Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) cabang Minnesota, dalam sebuah pernyataan setelah pemungutan suara, melansir Al Jazeera

AS Kirim 25 Ribu Makanan Siap Saji ke Jalur Gaza Melalui Udara

ilustrasi adzan

Photo :
  • U-Report

“Kami berterima kasih kepada anggota Dewan Kota Minneapolis karena memberikan contoh yang luar biasa ini, dan kami mendesak kota-kota lain untuk mengikutinya," lanjutnya. 

Tesla Bakal Luncurkan Mobil Listrik Murah? Ini Kata Elon Musk

Pemungutan suara berlangsung selama bulan suci Ramadhan dan disambut dengan perayaan dari anggota komunitas Muslim setempat. Walikota kota diharapkan untuk menandatangani resolusi pada hari Senin ini.

“Minneapolis telah menjadi kota untuk semua agama,” ujar Imam Mohammed Dukuly dari masjid Masjid An-Nur di Minneapolis.

Tahun lalu, kota itu mengizinkan adzan disiarkan sepanjang tahun, tetapi hanya antara pukul 07.00 dan 22.00, tidak termasuk beberapa shalat subuh dan magrib.

Shalat berlangsung saat cahaya muncul di fajar, siang, sore, saat matahari terbenam, dan saat langit malam muncul. Di Minneapolis, fajar datang paling cepat pukul 5:30 pagi dan matahari terbenam setelah pukul 9 malam pada waktu-waktu tertentu dalam setahun.

Sejak 1990-an, Minneapolis telah memiliki komunitas imigran yang bersemangat dari Afrika Timur, dan masjid telah menjadi hal biasa di seluruh kota, di mana tiga dari 13 anggota dewan kota mengidentifikasi diri sebagai Muslim.

Resolusi tersebut mendapat dukungan dari orang-orang dari berbagai agama di komunitas tersebut, termasuk para pemimpin Kristen dan Yahudi yang mendukung perpanjangan jam pada audiensi publik baru-baru ini.

Minnesota

Photo :
  • Pixabay/Goodfreephotos_com

Upaya tersebut tidak menghadapi oposisi publik yang termobilisasi, terutama di negara di mana upaya untuk mempromosikan aktivitas masjid terkadang menjadi sasaran Islamofobia dan retorika anti-Muslim.

Pada tahun 2010, upaya untuk membangun masjid dan ruang komunitas di dekat Ground Zero, lokasi serangan 9/11 di New York, mendapat penolakan keras dari kelompok anti-Muslim, yang akhirnya memaksa para perencana untuk mengakhiri upaya tersebut.

Mantan Presiden AS Donald Trump juga bersandar pada retorika dan kebijakan anti-Muslim, seperti “larangan Muslim” yang membatasi orang dari berbagai negara mayoritas Muslim untuk datang ke Amerika Serikat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya