AS Khawatir Korut Kirim Lebih Banyak Senjata ke Rusia

Bendera Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
Sumber :
  • Flickr/Kementerian Luar Negeri.

Washington – Amerika Serikat khawatir Korea Utara berencana mengirimkan lebih banyak senjata kepada Rusia, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, pada Senin 12 Juni 2023. Pernyataan kekhawatiran itu disampaikan AS setelah pemimpin Korut Kim Jong Un berjanji untuk meningkatkan kerja sama strategis dengan Moskow.

Pj Gubernur NTB Maju di Pilkada, Mendaftar Lewat Nasdem

Kantor berita pemerintah Korea Utara (KCNA) pada Senin menyebutkan bahwa Kim menyatakan janji tersebut dalam sebuah pesan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam rangka peringatan Hari Nasional Rusia. Kim menjanjikan "kerja sama strategis yang lebih erat" dengan Moskow.

"Berpegangan tangan dengan kuat bersama presiden Rusia, sesuai dengan keinginan bersama rakyat kedua negara untuk memenuhi tujuan besar membangun negara yang kuat," tulis KCNA.

Perlu Kementerian Khusus Urus Program Makan Siang dan Susu Gratis

VIVA Militer: Kim Jong-un dan Vladimir Putin

Photo :
  • washingtonpost.com

Juru bicara departemen luar negeri AS mengatakan meskipun Pyonyang menyangkal bahwa pihaknya menjual senjata ke Rusia untuk berperang di Ukraina, AS telah memastikan Korut telah menyelesaikan pengiriman senjata, termasuk roket dan rudal infantri, kepada kelompok tentara bayaran Wagner yang didukung Kremlin pada November 2022.

Gempa Bumi 5,2 Magnitudo Guncang Mataram dan Bali, Warga Lari Keluar: Trauma Gempa 2018

"Kami khawatir DPRK berencana mengirimkan lebih banyak peralatan militer ke Rusia," kata juru bicara itu. DPRK merupakan singkatan dari nama resmi Korea Utara.

Dia menambahkan, Korea Utara berupaya membangun hubungan lebih dekat dengan Kremlin, dan mendukung Moskow setelah negara itu menyerang Ukraina tahun lalu, menyalahkan "kebijakan hegemoni" dan "kesewenang-wenangan" AS dan Barat.

AS pada Maret mengatakan mendapatkan informasi baru bahwa Rusia secara aktif berusaha mendapatkan senjata tambahan dari Korut sebagai ganti atas bantuan makanan. Pada bulan yang sama, Washington memberikan sanksi kepada seorang pria Sloakia, yang mencoba mengatur penjualan lebih dari dua lusin jenis senjata dan amunisi Korea Utara kepada Rusia untuk membantu Moskow mengganti peralatan militer yang hilang dalam perang dengan Ukraina. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya