Geger Viruz Oz Mematikan di Jepang, Ini 7 Virus Paling Berbahaya di Dunia

Virus Ebola di Kongo
Sumber :
  • Independent/AFP

Jakarta – Jepang baru-baru ini mengonfirmasi kasus kematian akibat infeksi virus Oz sebagai yang pertama di dunia. Kematian akibat  virus Oz tersebut dialami oleh seorang wanita berusia 70-an di Prefektur Ibaraki. Wanita tersebut dilaporkan meninggal karena miokarditis setelah terinfeksi virus Oz dari gigitan kutu.

Krisis Populasi Jepang: Setengah Perempuan Muda Hilang di 40 persen Wilayah pada 2050

Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, virus Oz adalah anggota thogotovirus baru yang diisolasi dari kutu yang menyebabkan infeksi mematikan pada tikus. Virus Oz itu kemungkinan secara alami menginfeksi manusia dan inang mamalia lainnya berdasarkan hasil sero survei.

Ilustrasi Virus OZ karena gigitan kutu keras

Photo :
  • Healthline
Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Tetapi, terdapat virus paling berbahaya lainnya. Virus apa saja itu? Simak ulasan VIVA yang dilansir dari Johns Hopkins Medice, Senin, 26 Juni 2023, sebagai berikut:

1. Ebola

5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang

Virus Ebola adalah salah satu virus yang paling mematikan di dunia. Penyakit Ebola menyebabkan demam berdarah yang parah, disertai dengan gejala seperti nyeri otot, diare, muntah, dan perdarahan internal.

Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh dari individu yang terinfeksi. Wabah Ebola yang berskala besar telah terjadi di beberapa negara di Afrika, dan penanganannya memerlukan perhatian medis yang intensif.

2. Virus Marburg

Mirip dengan Ebola, virus Marburg juga menyebabkan demam berdarah dan perdarahan yang parah. Wabah Marburg yang pertama kali terjadi di Jerman pada tahun 1967 dan kemudian menyebar ke negara-negara lain. Seperti Ebola, virus Marburg ditularkan melalui kontak dengan darah, jaringan, atau cairan tubuh dari hewan atau manusia yang terinfeksi.

3. Virus Zika

Waspada Virus Zika

Photo :

Virus Zika telah menjadi perhatian global sejak wabah yang terjadi di Amerika Selatan pada tahun 2015. Virus ini ditularkan oleh nyamuk Aedes dan dapat menyebabkan gejala seperti demam, ruam kulit, nyeri sendi, dan konjungtivitis.

Namun, yang paling merugikan adalah dampaknya pada janin jika seorang ibu hamil terancam. Virus Zika telah dikaitkan dengan kelainan perkembangan otak pada bayi yang disebut Mikrosefali.

4. Virus HIV/AIDS

Ilustrasi HIV/AIDS.

Photo :
  • Freepik

Virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah penyebab AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yang merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh yang serius.

Virus ini menyerang sel-sel kekebalan tubuh, mengatasi sistem kekebalan dan meningkatkan risiko infeksi dan penyakit lainnya. HIV/AIDS dapat menular melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau perilaku seksual yang tidak aman.

5. Virus SARS-CoV-2

Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus penyebab penyakit COVID-19. Pandemi COVID-19 telah mengguncang dunia sejak awal tahun 2020, dengan jutaan orang terinfeksi dan ribuan orang meninggal dunia.

Virus ini menyebar melalui droplet pernapasan dan kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Gejala umum termasuk demam, batuk, dan kesulitan bernafas, dengan beberapa kasus yang parah memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

6. Virus H5N1 (Flu Burung)

Virus H5N1 atau flu burung

Photo :
  • Dok. Kementerian Kesehatan AS

Virus H5N1 atau flu burung merupakan virus influenza yang dapat menyebabkan penyakit serius pada unggas dan manusia. Wabah flu burung pada manusia terjadi melalui kontak dengan unggas yang terinfeksi atau produk unggas yang terkontaminasi.

Gejalanya meliputi demam tinggi, batuk, sesak napas, dan dalam beberapa kasus dapat berujung pada pneumonia atau gagal organ yang parah.

7. Lassa Virus

Ilustrasi Virus Kongo

Photo :
  • thehealthsite.com

Virus Lassa adalah penyebab demam Lassa, sebuah penyakit viral yang endemik di beberapa negara di Afrika Barat. Virus ini ditularkan melalui kontak dengan urine atau feses tikus yang terinfeksi.

Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, mual, muntah, dan dalam beberapa kasus dapat berkembang menjadi bentuk yang lebih parah, seperti perdarahan internal.

Penting untuk diingat bahwa pencegahan adalah kunci dalam menangani ancaman virus-virus berbahaya ini. Patuhi praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan dengan sabun, menghindari kontak dengan bahan berbahaya yang berpotensi membawa virus, dan vaksinasi jika tersedia.

Selalu konsultasikan dengan tenaga medis atau otoritas kesehatan setempat jika Anda memiliki kekhawatiran atau gejala yang mencurigakan terkait dengan virus-virus ini. Pengetahuan dan kesadaran tentang virus-virus berbahaya ini dapat membantu melindungi kesehatan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya