Joe Biden Absen, Wapres Kamala Harris Yakinkan ASEAN Tetap Jadi Agenda Penting AS

Wapres AS Kamala Harris
Sumber :
  • AP Photo/Evan Vucci

Washington – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris akan menghadiri puncak pertemuan kepala negara se-ASEAN pada 5-7 September 2023. Kunjungannya itu untuk memperdalam jangkauannya ke Asia Tenggara, di mana dia akan mencoba menghilangkan keraguan mengenai komitmen AS terhadap kawasan yang dipicu oleh ketidakhadiran Presiden Joe Biden

Universitas Oxford hingga Cambridge Bergabung dalam Aksi Pro-Palestina

Ini merupakan perjalanan Harris yang ketiga ke Asia Tenggara dan keempat ke Asia secara keseluruhan. Dia juga telah mengunjungi lebih banyak negara di Asia Tenggara dibandingkan benua lainnya.

"Harris telah menjadikan aliansi dan kemitraan kita di Indo-Pasifik sebagai bagian penting dari agendanya sebagai wakil presiden,” kata John Kirby, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih. 

Mahfud Khawatir Korupsi Meluas dan Merusak Negara jika Jumlah Kementerian Bertambah

Bendera negara Anggota ASEAN dan Timor Leste di The Golo Mori Convention Cente

Photo :
  • ANTARA/Shofi Ayudiana

Kunjungan-kunjungan berulang tersebut, selain pertemuan-pertemuan yang pernah ia selenggarakan di Washington, telah menempatkan Harris sebagai lawan bicara utama bagi pemerintah dalam upayanya untuk memperkuat jaringan kemitraan dalam mengimbangi pengaruh China. 

Aksi Pro-Palestina di AS, Joe Biden: Tidak Boleh Ada Anti-Yahudi

Perjalanan terakhir ini adalah kesempatan lain bagi Harris untuk meningkatkan kredibilitas kebijakan luar negerinya saat ia bersiap menghadapi tahun kampanye yang ketat. Dia juga sudah mendapat serangan dari capres yang diusung oleh Partai Republik, yang mengatakan dia tidak siap untuk mengambil tindakan jika Biden tidak dapat menyelesaikan masa jabatan kedua. 

Keputusan Biden untuk tidak ikut serta dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, yang dikenal sebagai ASEAN, telah menimbulkan rasa frustrasi, terutama karena ia akan berada di India dan Vietnam pada waktu yang hampir bersamaan.
"Kedekatan sang presiden membuat ketidakhadirannya menjadi lebih mencolok dibandingkan yang seharusnya terjadi,” kata Marty Natalegawa, mantan menteri luar negeri Indonesia. 

Namun, Natalegawa mengakui bahwa ASEAN sedang berjuang untuk meyakinkan para pemimpin dunia bahwa mereka layak memainkan peran sentral di kawasan. Meskipun, aliansi tersebut mewakili lebih dari 650 juta orang di 10 negara, yang secara kolektif memiliki perekonomian terbesar kelima di dunia. 

ASEAN juga belum menyelesaikan perselisihan sipil di Myanmar, yang mengalami kudeta militer dua tahun lalu dan tidak diundang dalam pertemuan. Rencana perdamaian yang dicapai dengan jenderal tertinggi negara itu tidak membawa kemajuan apa pun. 

Negosiasi mengenai klaim teritorial di Laut Cina Selatan masih menemui jalan buntu, dan ASEAN menghadapi perselisihan internal mengenai persaingan global antara Amerika Serikat dan Beijing. Beberapa negara anggota, seperti Filipina dan Vietnam, telah mengupayakan hubungan yang lebih erat dengan Washington, sementara Kamboja tetap berada di bawah kendali Beijing. 

“Kita bisa mengeluh semau kita tentang negara lain yang tidak menghormati kita atau tidak datang ke pertemuan puncak kita. Tetapi pada akhirnya, ini adalah sebuah titik refleksi,” kata Natalegawa, dikutip dari AP, Senin, 5 September 2023. 

Jika ASEAN tidak menjadi lebih efektif, kata Natalegawa, mungkin akan semakin sedikit pemimpin yang muncul atau hadir di setiap pertemuan. 

Kirby juga secara terang-terangan menolak gagasan bahwa Biden menghina organisasi atau wilayah tersebut. 

“Sangat tidak mungkin untuk melihat catatan yang telah dibuat oleh pemerintahan ini dan mengatakan bahwa kita akan meninggalkan negara (ASEAN) ini,” kata Kirby, seraya menyebutkan bahwa Biden telah menjadi tuan rumah pertemuan puncak Washington dengan para pemimpin ASEAN yang pertama pada tahun lalu. 

Ja-Ian Chong, seorang profesor ilmu politik di Universitas Nasional Singapura, mengatakan kehadiran Harris membantu AS menutupi basis mereka di sebuah acara yang mungkin tidak produktif dalam isu-isu utama. “Mau tunjukkan perhatian, kirimkan wakil presiden,” ujarnya. 

Harris dijadwalkan berangkat pada Senin pagi, dan menghabiskan dua hari untuk melakukan pertemuan di Jakarta. Kantornya belum memerinci jadwalnya, namun dia diperkirakan akan menghadiri acara pertemuan puncak dan mengadakan pembicaraan individu dengan beberapa pemimpin asing. 

Setelah Harris tiba di india, Biden juga akan menuju ke India untuk menghadiri KTT G20, yang mempertemukan banyak negara terkaya di dunia, dan merupakan agenda penting dalam kalender presiden mana pun. Kemudian ia berencana untuk singgah di Vietnam, di mana ia fokus pada penguatan hubungan dengan negara yang merupakan kekuatan ekonomi baru. 

“Saya tidak menyalahkan pemerintah atas pilihan yang mereka buat. Sangat disayangkan mereka harus mengambil pilihan tersebut,” kata Gregory B. Poling, yang mengarahkan program Asia Tenggara di Pusat Studi Strategis dan Internasional. 

Para pemimpin ASEAN berkumpul di Jakarta di tengah meningkatnya ketegangan mengenai Laut Cina Selatan setelah Beijing merilis peta resmi baru yang menekankan klaim teritorialnya di sana.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya