Austria Dituding Kirim "Uang Darah" ke Rusia

Pipa-pipa gas milik Gazprom perusahaan gas milik negara Rusia diangkut crane
Sumber :
  • AP Photo/Misha Japaridze

Wina – Kementerian Luar Negeri Austria, pada Kamis 7 September 2023, memanggil utusan Komisi Eropa untuk negara itu karena mengkritik langkah lamban Austria dalam menghentikan penggunaan gas Rusia, dan menyatakan Rusia mengeluarkan "uang darah" demi bahan bakar.

Aksi Solidaritas untuk Palestina di AS Dapat Apresiasi dari Warga Gaza

Martin Selmayr, pejabat Uni Eropa asal Jerman yang hingga 2018 pernah menjabat kepala staf Presiden Komisi Eropa saat itu, Jean-Claude Juncker, melontarkan komentar tersebut dalam sebuah acara di Wina pada Rabu malam.

"Ya Tuhan, 55 persen gas Austria terus dipasok dari Rusia," kata Selmayr seperti dikutip kantor berita APA.

Mirip Punya Rusia, Drone Bunuh Diri Iran Keliaran dalam Operasi Nabi Besar

Austria (Ilustrasi).

Photo :
  • Pixabay

Kota Wina, Austria

Photo :
  • Pixabay
Pensiun dari Polri, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi Ingin Jadi Lurah

Selmayr mengungkapkan keheranannya karena tiada protes terhadap pembayaran gas Austria yang membantu mendanai invasi Rusia ke Ukraina. "Uang darah dikirim setiap hari ke Rusia," kata dia.

Komisi Eropa kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengkritik Selmayr.

“Komisi Eropa menjauhkan diri dari pernyataan yang disesalkan dan tidak pantas yang dibuat oleh kepala kantor perwakilan di Austria," kata komisi itu. "Komisi telah meminta (dia) segera melapor ke Brussel mengenai kejadian ini."

Menurut data terbaru pemerintah Austria, impor gas alam Austria pada Juni berasal dari Rusia, turun dari sekitar 80 persen sebelum perang, tetapi jauh di atas angka bulanan terendah sejak perang yaitu 21 persen pada September tahun lalu.

“Tuan Selmayr telah dipanggil ke Kementerian Luar Negeri untuk bertemu dengan sekretaris jenderal (kementerian),” kata Kemenlu Austria.

Selmayr saat ini berada di luar negeri tetapi pertemuan akan dilakukan begitu dia kembali.

Setelah berpuluh-puluh tahun sangat tergantung kepada gas murah Rusia yang dikirim melalui pipa, pemerintah koalisi Austria yang terdiri dari kelompok konservatif dan sayap kiri Partai Hijau mengatakan beralih dari Rusia sebagai pemasok gas.

Namun, Austria menghadapi berbagai kendala, antara lain karena negara itu dikelilingi daratan.

Negara-negara lain, seperti negara tetangganya Jerman, dapat meningkatkan kapasitas mereka dalam mengimpor gas alam cair dari wilayah lain melalui pelabuhannya.

Menteri Austria untuk Urusan Uni Eropa, Karoline Edtstadler, mengatakan: "Kita hanya dapat mengatasi tantangan di depan kita dengan bekerja sama secara erat. Pernyataan-pernyataan yang tidak bijaksana tidak berkontribusi untuk hal tersebut, tetapi juga tidak masuk akal dan kontraproduktif." (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya