Bersiap Lancarkan Serangan Darat, Para Tentara Cadangan Israel Dari Penjuru Dunia Tiba di Tel Aviv

VIVA Militer: Tentara Israel
Sumber :
  • ynetnews.com

Tel Aviv – Anafa Ifshitcl seorang tentara Israel yang saat itu berada di Kathmandu, Nepal, harus bergegas mencari akomodasi untuk kembali ke tanah kelahirannya saat berita serangan Hamas tersiar pada Sabtu lalu, 7 Oktober 2023.

Viral Fortuner Pelat Polri Ugal-ugalan, 2 Pemuda Tanggung Biadab Cekoki Lalu Perkosa Siswi SMP

Ifshitcl rela menaiki bus selama 22 jam yang menempuh perjalanan sekitar 1.100 km dari Nepal ke ibu kota India, Delhi, untuk langsung bergegas ke bandara.

"Saya baru saja mendapat penerbangan kembali ke Israel, (hampir) semua penerbangan dibatalkan,” katanya sambil berdiri di jalan dekat Chabad House, sebuah pusat komunitas Yahudi di jantung kota.

Acara Met Gala Berlangsung, Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Penuhi Jalanan New York

VIVA Militer: Tentara Israel

Photo :
  • timesofisrael.com

"Saya harap saya bisa sampai ke Israel karena banyak teman saya yang diculik di pesta (Supernova) atau meninggal," tambahnya.

Israel Bombardir Rafah, Puluhan Warga Gaza Tewas

Saudara laki-laki Ifshitcl, yang juga menjadi tentara, termasuk di antara mereka yang hilang dalam pertempuran akhir pekan, dan kemungkinan disandera oleh milisi Hamas.

“Kami tidak tahu apa yang terjadi padanya atau timnya. Ini adalah situasi yang mengerikan," ucapnya, dikutip dari Independent, Senin, 16 Oktober 2023.

“Saya berencana untuk kembali ke Israel dan melakukan apa pun yang saya bisa,” tambahnya.

Sebagai informasi, lebih dari 1.200 orang Israel terbunuh dalam pembantaian yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober lalu, kemudian diikuti oleh deklarasi perang dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu terhadap Gaza.

Setelah deklarasi perang, ratusan serangan balasan Israel dari udara dan laut menyebabkan kematian lebih dari 1.400 orang di Gaza.

Israel juga telah mengumumkan blokade total terhadap Gaza, dan memutus pasokan air, makanan serta listrik ke daerah kantong yang merupakan rumah bagi 2,3 juta warga Palestina, sampai para sandera dibebaskan. Serangan darat oleh militer Israel juga diperkirakan akan menyusul. 

Militer Israel mengatakan mereka melihat respons yang sangat besar terhadap seruan mereka untuk mengerahkan 360.000 tentara cadangan, yang membuat pria dan wanita seperti Ifshitcl berbondong-bondong kembali ke negara asal mereka dari seluruh dunia.

Setidaknya 100 orang diyakini telah melakukan perjalanan dari Inggris ke Israel untuk bertugas di militer.

Kedutaan Besar Israel di London mengatakan bahwa mereka yang melakukan perjalanan tersebut adalah tentara cadangan dan tentara aktif di Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

“Kami memiliki 150 persen kehadiran pasukan cadangan,” kata juru bicara IDF Mayor Nir Dinar kepada The Independent.  “Artinya, yang belum dipanggil datang.  Saya melihat seorang pria berusia 80 tahun yang bertugas di unit juru bicara IDF selama tahun 1973 (perang Yom Kippur) muncul untuk bertugas, dia mengatakan tidak ada yang memanggilnya tapi dia rela datang."

Sementara itu, warga Israel yang tinggal di luar negeri juga mencoba merespons dampak serangan tersebut dengan cara lain.

Mereka yang tidak dapat kembali melakukan penggalangan dana untuk membeli peralatan militer, pakaian, makanan dan perlengkapan rumah tangga untuk keluarga di kampung halaman.

Rabi Jonathan Leener mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia menerima total US$5.000 atau setara dengan Rp78,5 juta dalam waktu satu jam setelah menyerukan sumbangan di komunitas sinagoga kecilnya di Brooklyn.

Dana tersebut cukup untuk membeli perbekalan termasuk kantong tidur dan perlengkapan mandi yang ingin ia sumbangkan ke IDF.

“Saya pikir orang-orang di sini merasa tidak berdaya karena berada begitu jauh (dari rumah), sehingga penilaian dari orang-orang (yang memberikan sumbangan) kejadian itu sangat dramatis,” kata rabi tersebut.

Dia juga mencatat bahwa banyak anggota komunitas yang memiliki keluarga dekat di Israel.

Para dermawan dan anggota komunitas bisnis telah menjanjikan sumbangan uang untuk mendukung upaya kemanusiaan di negara tersebut.

Investor miliarder Yuri Milner mengatakan pada pekan laku bahwa yayasan filantropisnya akan menyumbangkan US$5 juta atau Rp78,5 miliar kepada Badan Yahudi untuk Israel, sebuah organisasi nirlaba untuk memberikan bantuan darurat dan rehabilitasi jangka panjang.

VIVA Militer: Tentara Israel

Photo :
  • nbcnews.com

Mike Bloomberg berjanji untuk menyamakan semua sumbangan ke Magen David Adom, sebuah organisasi bantuan bencana dan layanan medis darurat Israel.

Selain itu, tentara Israel mengaku siap melakukan serangan darat ke Gaza setelah mendapat lampu hijau politik, bahkan ketika PBB memperingatkan akan terjadinya bencana kemanusiaan di Jalur Gaza yang terkepung. 

Tamara al-Rifai, juru bicara badan pengungsi Palestina di PBB, mengatakan hampir 180.000 pengungsi, yang melarikan diri dari serangan udara, telah berlindung di 88 sekolah PBB di Gaza hanya dalam dua hari. 

Tidak ada bantuan kemanusiaan yang masuk karena blokade total yang dilakukan Israel telah ditutup.

“Ini adalah bencana kemanusiaan yang sedang terjadi,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya