Tengah Liput Perang di Gaza, Keluarga Jurnalis Ini Tewas Jadi Sasaran Bom Israel

Jurnalis Al Jazeera yang kehilangan istri dan dua anaknya saat meliput Gaza
Sumber :
  • Dailymail.com

VIVA Dunia – Sebuah video yang memilukan menunjukkan momen seorang jurnalis Al Jazeera yang menangis mengetahui bahwa istri dan dua anaknya tewas dalam serangan udara saat dia meliput laporan perang di Gaza.

Universitas Oxford hingga Cambridge Bergabung dalam Aksi Pro-Palestina

Wael Al-Dahdouh, kepala biro Al Jazeera Arab di Gaza, menemukan bahwa istri, putra dan putrinya tewas dalam serangan Israel ketika dia memasuki rumah sakit untuk melihat jenazah anggota keluarganya di kamar mayat.

Rekaman menunjukkan jurnalis yang putus asa di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah berjongkok untuk menyentuh wajah putranya Mahmoud (15), yang berambisi mengikuti jejak ayahnya dan berlatih sebagai jurnalis. Dia juga terekam sedang memegang tubuh putri kecilnya, Sham, yang baru berusia tujuh tahun, sambil menatap wajahnya yang berlumuran darah dan berbicara dengannya.

Menteri Pertahanan Israel Desak Netanyahu Terima Tawaran Damai Hamas

Jurnalis Al Jazeera yang kehilangan istri dan dua anaknya saat meliput Gaza

Photo :
  • Daily Mail

Menurut laporan Al Jazeera, Kamis, 26 Oktober 2023, istri dan dua anak dari Al-Dahdouh tewas dalam serangan di kamp pengungsi Nuseirat di jalur Gaza, dan 'seluruh keluarganya terkubur di bawah reruntuhan'.

2 Militer Israel Tewas usai Kena Serangan Rudal Hizbullah

Tampak terguncang, Al-Dahdouh mengatakan kepada saluran berita Arab bahwa jelas apa yang terjadi. “Ini adalah serangkaian serangan yang ditargetkan terhadap anak-anak, perempuan dan warga sipil,” katanya. “Saya baru saja melaporkan dari Yarmouk tentang serangan semacam itu, dan serangan Israel telah menargetkan banyak daerah, termasuk Nuseirat,” lanjutnya dengan menangis.

“Jaringan Media Al Jazeera menyampaikan belasungkawa dan simpati yang tulus kepada rekan kami Wael Al-Dahdouh atas hilangnya keluarganya dalam serangan udara Israel,” ucap media berbasis Timur Tengah tersebut. “Serangan tanpa pandang bulu yang dilakukan pasukan pendudukan Israel mengakibatkan hilangnya istri, putra dan putrinya secara tragis, sementara seluruh keluarganya terkubur di bawah reruntuhan.”

Anggota keluarga Al-Dahdouh lainnya, termasuk seorang cucu perempuan balita, dilaporkan selamat dari serangan terhadap rumah yang mereka tinggali dan operasi sedang berlangsung untuk menyelamatkan beberapa orang dari reruntuhan rumah.

Dokter harus melakukan operasi darurat di kepala putranya, Yehia, untuk mengobati luka serius. Penjahitan ini dilakukan di koridor rumah sakit karena dokter kesulitan menemukan peralatan yang sesuai, sehingga akhirnya terpaksa menggunakan benang non-bedah untuk menjahit luka tersebut.

Israel melancarkan serangan mematikan di wilayah sempit Palestina sebagai respons terhadap serangan lintas batas besar-besaran yang dilakukan militan Hamas pada 7 Oktober lalu, yang menurut para pejabat Israel telah menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Dalam gambar dan rekaman yang ditayangkan oleh Al Jazeera dan dibagikan di media sosial, Al-Dahdouh terlihat berduka atas jenazah istri dan anak-anaknya di sebuah rumah sakit di Deir el-Balah di Jalur Gaza selatan.

Al Jazeera mengatakan keluarga tersebut tinggal di rumah sementara setelah mengevakuasi Gaza menyusul peringatan Israel bagi penduduk untuk pindah ke selatan ketika pasukannya mengintensifkan serangan yang menargetkan Hamas.

Jurnalis Al Jazeera yang kehilangan istri dan dua anaknya saat meliput Gaza

Photo :
  • Dailymail.com

“Ini (seharusnya) adalah zona aman yang dibicarakan oleh tentara pendudukan (Israel),” kata Al-Dahdouh di Al Jazeera.

Organisasi media tersebut mengatakan rumah mereka menjadi sasaran di kamp Nuseirat di pusat Gaza, tempat mereka mencari perlindungan setelah mengungsi akibat pemboman awal di lingkungan mereka. “Al Jazeera sangat prihatin dengan keselamatan dan kesejahteraan rekan-rekan kami di Gaza dan kami akan meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel atas keamanan mereka,” tambahnya.

Lebih dari 220 orang disandera dan saat ini ditahan di Gaza, kata Israel. Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 6.500 orang di Gaza, meningkat lebih dari 700 orang sejak Selasa, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya