Israel Setujui Rayuan Amerika untuk Tunda Invasi Darat ke Jalur Gaza
- timesofisrael.com
Tel Aviv – Israel akhirnya menyetujui untuk menunda invasi darat ke Jalur Gaza, dengan catatan bahwa Amerika Serikat (AS) dapat mengerahkan pertahanan rudal ke wilayah tersebut untuk melindungi pasukan AS di sana.
Para pejabat AS sejauh ini telah membujuk Israel untuk menunda invasi darat sampai sistem pertahanan udara AS dapat ditempatkan di wilayah tersebut, paling lambat akhir pekan ini.
Dalam perencanaannya, Israel juga mempertimbangkan upaya untuk memasok bantuan kemanusiaan di Gaza, serta upaya diplomatik untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh militan Hamas, kata laporan berita tersebut.
VIVA Militer: Tentara Israel
- timesofisrael.com
"Ancaman terhadap pasukan AS merupakan hal yang sangat memprihatinkan," kata para pejabat AS.
Washington berupaya mengerahkan hampir belasan sistem pertahanan udara, termasuk untuk pasukannya yang bertugas di Irak, Yordania, Kuwait, Arab Saudi, Suriah, dan Uni Emirat Arab.
Militer AS dan pejabat lainnya yakin pasukan mereka akan menjadi sasaran kelompok militan setelah Israel melancarkan invasi darat ke wilayah Palestina yang dikuasai Hamas, menurut laporan itu.
Sebagai informasi, pada Senin, 23 Oktober 2023, Washington menyarankan Israel untuk menunda serangan darat di Jalur Gaza sambil terus memberi tahu Qatar, perantara militan Palestina mengenai perundingan tersebut sebagai upaya mereka untuk membebaskan lebih banyak sandera, dan bersiap menghadapi kemungkinan perang regional yang lebih luas.
VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)
- middleeastmonitor.com
Pekan lalu, Pentagon juga berencana mengirim dua sistem pertahanan rudal Iron Dome ke Israel untuk membantunya mempertahankan diri dari rudal yang masuk, dan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), serta batalion sistem rudal pertahanan udara Patriot tambahan ke Timur Tengah.
