Sadis, Rumah Sakit Kanker Turki di Gaza Hancur Diserang Artileri Israel

VIVA Militer: Serangan militer Israel di Jalur Gaza, Palestina
Sumber :
  • standard.co.uk

Gaza – Sampai saat ini militer Israel terus melayangkan serangan terhadap Jalur Gaza. Mereka melancarkan serangan tanpa ampun hingga korban jiwa berjatuhan. Sampai saat ini, setidaknya 8.306 orang di Palestina tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober lalu. 

Universitas Oxford hingga Cambridge Bergabung dalam Aksi Pro-Palestina

Pemboman Israel dilaporkan terjadi di wilayah yang terkepung ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata dengan Hamas. Mereka memastikan diri untuk memusnahkan Hamas dari Jalur Gaza. 

Para pejabat PBB meminta Dewan Keamanan untuk segera melakukan gencatan senjata antara kedua negara tersebut. Bukan tanpa alasan, ketua UNICEF memperingatkan bahwa lebih dari 420 anak terbunuh atau terluka di Gaza setiap hari.

Menteri Pertahanan Israel Desak Netanyahu Terima Tawaran Damai Hamas

VIVA Militer: Serangan militer Israel di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • standard.co.uk

Kini, militer Israel juga menyerang rumah sakit yang didanai oleh Turki di Tal al-Hawwa, sebuah distrik yang berada di barat daya Gaza. Rumah sakit tersebut hancur akibat serangan Israel. Direktur RS, Sobhi Sheik mengatakan bahwa serangan itu menyisir titik utama fasilitas medis. 

Heru Budi Ingatkan Petugas Kesehatan Jangan Tolak Pasien TBC dari Luar Jakarta

"Lantai tiga yang digunakan untuk pemberian anestesi, langsung terkena serangan artileri Israel, yang merusak dinding, jendela, pipa tabung oksigen, pipa air, dan kabel listrik," kata Sobhi Sheik seperti dilansir dari Aljazeera pada Selasa, 31 Agustus 2023. 

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di perbatasan Gaza, Palestina

Photo :
  • usnews.com

Beruntungnya, tidak ada pasien maupun tim medis di lantai tersebut ketika Israel mengirim bom. "Serangan terjadi pukul 17.30 waktu setempat, tetapi sejak kemarin, sekitar rumah sakit itu sering kali terkena serangan artileri Israel," katanya.

Namun, di Jalur Gaza sendiri setidaknya ada 10.000 pasien yang menderita penyakit kanker. Rumah sakit tersebut hanya memiliki 156 tempat tidur untuk pasien kanker dan 100 tempat tidur tambahan karena keadaan darurat. 

"Kami khawatir rumah sakit akan diserang lagi dan pasien kami akan terbunuh di tempat tidur mereka, dan kami khawatir tentang kesejahteraan staf kami, tetapi kami akan terus melakukan pekerjaan kami. Ini adalah kewajiban kami," jelas Skeik. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya